Presiden ingin target tinggi dalam peta jalan pendidikan Indonesia
4 Juni 2020 14:38 WIB
Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas melalui video conference dari Istana Merdeka Jakarta. ANTARA/Tangkapan layar Sekretari Kabinet/pri.
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menginginkan target yang tinggi untuk dunia pendidikan Indonesia dalam peta jalan 2020-2035 bagi sumber daya manusia (SDM) unggul di Tanah Air.
“Saya kira kita buat target yang tinggi saja yang kita optimistis biar kita semangat,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas melalui video conference terkait Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2035 dari Istana Merdeka Jakarta, Kamis.
Ia menekankan perlunya ada target-target yang terukur termasuk target angka partisipasi untuk setiap jenjang pendidikan mulai pendidikan dasar, menengah hingga pendidikan tinggi.
Baca juga: Indonesia dinilai siap masuk tahun ajaran baru dengan normal baru
Selain itu, Presiden juga menginginkan ada wujud target untuk hasil belajar yang berkualitas.
“Seperti apa target untuk hasil belajar berkualitas, baik untuk perbaikan kualitas guru, perbaikan kurikulum, maupun infrastruktur sekolah,” katanya.
Kepala Negara menginginkan adanya distribusi pendidikan inklusif yang merata di seluruh Tanah Air.
Hal itu, kata Presiden, tidak bisa dilakukan oleh satu pihak karena reformasi pendidikan tidak hanya ditentukan keberhasilannya oleh satu kementerian saja.
Baca juga: Kemendikbud: Tahun ajaran baru mulai bukan berarti sekolah dibuka
Baca juga: Kemendikbud dorong pelaksanaan PPDB secara daring
“Tapi juga memerlukan dukungan, komunitas pendidikan, dukungan dari Kementerian/Lembaga, masyarakat, pemerintah daerah, juga kemitraan dengan swasta,” katanya.
“Saya kira kita buat target yang tinggi saja yang kita optimistis biar kita semangat,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas melalui video conference terkait Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2035 dari Istana Merdeka Jakarta, Kamis.
Ia menekankan perlunya ada target-target yang terukur termasuk target angka partisipasi untuk setiap jenjang pendidikan mulai pendidikan dasar, menengah hingga pendidikan tinggi.
Baca juga: Indonesia dinilai siap masuk tahun ajaran baru dengan normal baru
Selain itu, Presiden juga menginginkan ada wujud target untuk hasil belajar yang berkualitas.
“Seperti apa target untuk hasil belajar berkualitas, baik untuk perbaikan kualitas guru, perbaikan kurikulum, maupun infrastruktur sekolah,” katanya.
Kepala Negara menginginkan adanya distribusi pendidikan inklusif yang merata di seluruh Tanah Air.
Hal itu, kata Presiden, tidak bisa dilakukan oleh satu pihak karena reformasi pendidikan tidak hanya ditentukan keberhasilannya oleh satu kementerian saja.
Baca juga: Kemendikbud: Tahun ajaran baru mulai bukan berarti sekolah dibuka
Baca juga: Kemendikbud dorong pelaksanaan PPDB secara daring
“Tapi juga memerlukan dukungan, komunitas pendidikan, dukungan dari Kementerian/Lembaga, masyarakat, pemerintah daerah, juga kemitraan dengan swasta,” katanya.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020
Tags: