Wimboh nilai kebijakan OJK berpengaruh positif terhadap pasar modal
4 Juni 2020 13:54 WIB
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis (4/6/2020). (ANTARA/AstridFaidlatulHabibah)
Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menilai kebijakan yang dikeluarkan oleh pihaknya telah mampu membuat situasi pasar modal mulai kondusif dan pulih setelah sempat tertekan akibat dampak pandemi COVID-19.
Wimboh mengatakan beberapa waktu lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh dari level di atas 6.000 ke level di bawah 4.500 yang merupakan bentuk sentimen negatif dari pandemi COVID-19.
“Ini sentimen negatif datang lebih awal jadi kita sudah mengeluarkan berbagai kebijakan kemarin untuk bagaimana agar penurunan itu tidak terlalu dalam,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis.
Wimboh menyatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah bergerak stabil dan mulai mengarah ke pemulihan sampai perdagangan hari ini sehingga ia berharap hal tersebut dapat terus berlangsung.
“Kondisi di pasar saham sudah cukup positif bahkan hari ini detik ini kami lihat level indeksnya 4.996 tadi pagi sudah menembus 5.000. Mudah-mudahan ini akan recovery dan normal,” ujarnya.
Tak hanya itu, ia menuturkan banyak investor asing yang mulai kembali berminat pada pasar modal Indonesia baik dari sisi saham maupun obligasi.
Wimboh menyebutkan berdasarkan data OJK pada Mei 2020 terdapat inflow investor asing di pasar saham tercatat net buy Rp8 triliun dan di pasar SBN net buy Rp7,07 triliun.
“Beberapa minggu terakhir sudah lebih banyak mulai hijau yaitu hari ini indeksnya sudah 4.900 karena kita mengeluarkan berbagai kebijakan sehingga direspon positif agar sektor riil betul-betul minimal dampaknya,” jelasnya.
Ia menjelaskan capaian itu terwujud atas kebijakan OJK yang berusaha menahan agar tidak terjadi penurunan saham secara drastis seperti menetapkan batas auto rejection bawah dan memperbolehkan emiten melakukan buyback tanpa melalui rapat umum pemegang saham (RUPS).
“Ini semua bukan berarti menghindar tapi hanya sekadar tensinya supaya tidak terlalu dalam. Alhamdulillah khusus yang faktor ini sentimen positif sudah mulai hadir,” ujarnya.
Baca juga: OJK : Jangan khawatirkan pasar modal, fundamental saham bagus
Baca juga: OJK keluarkan kebijakan lanjutan relaksasi di sektor perbankan
Baca juga: Pemerintah-BI-OJK optimalkan bauran kebijakan jaga stabilitas ekonomi
Wimboh mengatakan beberapa waktu lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh dari level di atas 6.000 ke level di bawah 4.500 yang merupakan bentuk sentimen negatif dari pandemi COVID-19.
“Ini sentimen negatif datang lebih awal jadi kita sudah mengeluarkan berbagai kebijakan kemarin untuk bagaimana agar penurunan itu tidak terlalu dalam,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis.
Wimboh menyatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah bergerak stabil dan mulai mengarah ke pemulihan sampai perdagangan hari ini sehingga ia berharap hal tersebut dapat terus berlangsung.
“Kondisi di pasar saham sudah cukup positif bahkan hari ini detik ini kami lihat level indeksnya 4.996 tadi pagi sudah menembus 5.000. Mudah-mudahan ini akan recovery dan normal,” ujarnya.
Tak hanya itu, ia menuturkan banyak investor asing yang mulai kembali berminat pada pasar modal Indonesia baik dari sisi saham maupun obligasi.
Wimboh menyebutkan berdasarkan data OJK pada Mei 2020 terdapat inflow investor asing di pasar saham tercatat net buy Rp8 triliun dan di pasar SBN net buy Rp7,07 triliun.
“Beberapa minggu terakhir sudah lebih banyak mulai hijau yaitu hari ini indeksnya sudah 4.900 karena kita mengeluarkan berbagai kebijakan sehingga direspon positif agar sektor riil betul-betul minimal dampaknya,” jelasnya.
Ia menjelaskan capaian itu terwujud atas kebijakan OJK yang berusaha menahan agar tidak terjadi penurunan saham secara drastis seperti menetapkan batas auto rejection bawah dan memperbolehkan emiten melakukan buyback tanpa melalui rapat umum pemegang saham (RUPS).
“Ini semua bukan berarti menghindar tapi hanya sekadar tensinya supaya tidak terlalu dalam. Alhamdulillah khusus yang faktor ini sentimen positif sudah mulai hadir,” ujarnya.
Baca juga: OJK : Jangan khawatirkan pasar modal, fundamental saham bagus
Baca juga: OJK keluarkan kebijakan lanjutan relaksasi di sektor perbankan
Baca juga: Pemerintah-BI-OJK optimalkan bauran kebijakan jaga stabilitas ekonomi
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: