Jakarta (ANTARA News) - Tim medis Kontingen Garuda XX-F/Monuc memberikan pelatihan Basic Life Support (BLS) kepada perawat tentara nasional Kongo, agar dapat memberikan pertolongan dan penanangan medis secara maksimal kepada korban konflik bersenjata di wilayah itu.

Perwira Penerangan Kontingen Garuda XX-F/Monuc Kapten Inf Leo Sugandi dalam surat elektronik kepada ANTARA di Jakarta, Kamis, menyebutkan, pelatihan dilakukan dalam dua kategori yakni penanganan medis menggunakan peralatan lengkap dan tanpa peralatan.

"Geografis dan medan pertempuran yang kadang terpencil dan terisolir di Kongo, menuntut personel medis mesti memberikan pertolongan terhadap korban pertempuran dalam kondisi apapun, termasuk keterbatasan alat serta perlengkapan medis," katanya.

Materi pelatihan BLS yang diberikan tim medis Indonesia kepada personel medis FARDC (tentara nasional Kongo) meliputi pertolongan terhadap problem jalan nafas (airway), pernafasan (breathing) dan sirkulasi jantung pembuluh darah (circulation) tanpa alat maupun dengan alat serta teknik transportasi korban luka.

TNI juga memperkenal teknik bedah sederhana untuk membebaskan jalan nafas dengan hewan percobaan kambing.

Pelatihan yang dilaksanakan dua hari sejak Rabu kemarin dipimpin Tim Medis Indonesia Mayor Laut (K) dr. Redemptus Yudadi SpB bertempat di Rumah Sakit level I Kontingen Indonesia.

Tim kesehatan Indonesia berjumlah 11 orang dan merupakan bagian dari Satuan Tugas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XX-F/Monuc pimpinan Mayor Czi Sugeng Haryadi Yogopranowo.

Tugas utama Kontingen Indonesia yang tergabung dalam pasukan penjaga perdamaian PBB di Kongo adalah memberikan bantuan Zeni kepada Monuc.

Monuc singkatan dari Mission de l'Organisation des Nations Unies en Republique Democratique du Congo /misi PBB di Kongo), sedangkan tugasnya adalah menciptakan perdamaian, membentuk pemerintahan yang kuat dan stabil di Kongo. (*)