Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis sore menguat 25 poin, setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan bunga BI Rate pada 6,5 persen.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar naik menjadi Rp10.105-Rp10.115 dibanding penutupan hari sebelumnya Rp10.135-Rp10.145 atau naik 25 poin.

Pengamat pasar uang, Edwin Sinaga di Jakarta, Kamis mengatakan, keputusan BI mempertahankan suku bunga BI Rate memberikan sentimen positif terhadap rupiah.

Sentimen positif BI Rate itu mampu memicu pelaku pasar membeli rupiah dan melepas dolar untuk mencari setelah beberapa hari lalu menguat, ucapnya.

Selain itu, menurut dia, dolar di pasar regional cenderung melemah terhadap euro dan yen, karena pelaku pasar mengikuti tren pelemahan itu.

"Karena itu kami optimistis rupiah akan berlanjut menguat hingga mendekati angka Rp10.000 per dolar," ujarnya.

Ia mengatakan, rupiah juga mendapat dukungan dari kecenderungan penurunan suku bunga bank, setelah 14 bank dalam negeri sepakat untuk menurunkan suku bunga deposito yang pada gilirannya akan mendorong bunga kredit komersial turun.

Karena itu rupiah ke depan berpeluang untuk naik lagi hingga sampai akhir tahun ini akan bisa mencapai Rp9.500 per dolar, katanya.

Rupiah, menurut dia sebelumnya sempat mencapai angka Rp9.840, namun kemudian terpuruk hingga jauh di atas angka Rp10.150 per dolar.

Mata uang lokal terlihat sedang mencari titik ekuilibrium (titik keseimbangan) baru sesuai dengan asumsi makro Indonesia yang pada tahun 2010 sebesar Rp10.000 per dolar.

Karena itu pergerakan rupiah yang suatu saat melemah dan kemudian menguat menunjukkan mata uang lokal itu sedang mencari keseimbangan baru, tuturnya. (*)