Singapura,(ANTARA News) - Harga minyak bervariasi di perdagangan Asia, Kamis, di tengah kekhawatiran tentang laju pemulihan ekonomi global, kata para analis.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Oktober, satu sen lebih tinggi pada 68,06 dolar per barel, seperti dikutip dari Reuters.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober turun 18 sen menjadi 67,48 dolar AS per barel.

Data yang dikeluarkan Rabu oleh Departemen Energi AS (DoE) menunjukkan stok minyak mentah turun 400.000 barel dalam seminggu yang berakhir 28 Agustus yang sebagian besar sejalan dengan ekspektasi pasar.

Laporan mingguan DoE mengatakan, stok bensin turun tiga juta barel, jauh lebih curam dari yang diperkirakan, namun sentimen investor tetap terhenti sementara.

"Data permintaan dan penawaran tidak bullish (bergairah) sama sekali," kata Clarence Chu, seorang pedagang Hudson Capital Energy berbasis di Singapura.

Jason Schenker dari Prestige Economics mengatakan dinamika penawaran dan permintaan yang "sedikit lebih bearish saat ini" dengan berakhirnya musim mengemudi musim panas AS.

"Angka bensin sangat kuat, tapi itu bulan lalu," katanya. "Tapi sekarang musim mengemudi musim panas sudah berakhir."

Amerika Serikat adalah pengguna energi terbesar di dunia dan dilihat sebagai kunci untuk pemulihan dalam permintaan minyak.(*)