Washington (ANTARA News/AFP) - Pemerintah China telah setuju untuk membeli obligasi pertama Dana Moneter Internasional (IMF) sekitar 50 miliar dolar AS, kata IMF Rabu.

Direktur Pelaksana IMF Dominique Strauss-Kahn dan Wakil Gubernur Bank Sentral China (People`s Bank of China/PBoC), Yi Gang, menandatangani kesepakatan Rabu di kantor pusat IMF di Washington, kata lembaga multilateral itu.

Di bawah perjanjian tersebut, bank sentral China "akan membeli hingga SDR 32 miliar (sekitar 50 miliar dolar AS) dalam surat utang IMF," katanya.

Sebuah SDR (Special Drawing Rights) adalah sebuah kepemilikan aset IMF berdasarkan pada sekeranjang mata uang internasional - dolar, yen, euro dan pound - yang dihitung setiap hari dan para anggotanya dapat mengkonversi ke mata uang lainnya.

"Surat perjanjian pembelian pertama dalam sejarah IMF," kata lembaga 186 negara itu.

China pada awal Juni mengatakan, pihaknya dapat menginvestasikan hingga 50 miliar dolar AS dalam obligasi IMF.

Dewan eksekutif IMF menyetujui rencana untuk menerbitkan surat utang tersebut untuk pemerintah pada tanggal 1 Juli.

Penerbitan obligasi belum pernah terjadi sebelumnya, dilakukan untuk meningkatkan sumber daya IMF karena lembaga itu kesulitan menyediakan pembiayaan untuk membantu negara-negara anggota mengatasi krisis keuangan global dan ekonomi.

"Perjanjian menawarkan China sebuah instrumen investasi yang aman. Ini juga akan meningkatkan kemampuan dana untuk membantu para anggotanya -- khususnya negara-negara yang sedang berkembang dan negara dengan pasar sedang tumbuh -- yang terkena dampak krisis keuangan global, dan memfasilitasi awal pemulihan ekonomi global," kata IMF. (*)