Kediri (ANTARA) - Jumlah warga Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang positif COVID-19 naik drastis, yakni 35 warga sehingga total kasus menjadi 150 orang.

"Terdapat 35 tambahan kasus positif COVID-19 di Kabupaten Kediri. 24 orang masuk kluster Desa Kedak," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kediri dr Ahmad Chotib di Kediri, Rabu.

Ia mengungkapkan, 24 orang yang merupakan kluster Desa Kedak tersebut, 20 orang di antaranya warga Desa Kedak, Kecamatan Semen dan empat orang warga Desa Mangunrejo, Kecamatan Ngadiluwih. Mereka semua melakukan isolasi mandiri.

Selain itu, satu kasus kluster Araya Tulungagung, yang merupakan warga Desa Bulu, Kecamatan Semen. Ia juga isolasi mandiri.

Dua orang kasus kluster Maspion Sidoarjo, merupakan warga Desa Langenharjo, Kecamatan Plemahan. Mereka juga isolasi mandiri.

Baca juga: Bertambah empat, positif COVID-19 di Kediri-Jatim naik 110 kasus

Baca juga: Satu pasien positif COVID-19 di Kota Kediri meninggal


Satu kasus kluster Desa Sidorejo, merupakan warga Desa Sidorejo, Kecamatan Pare. Kemudian dua orang kluster Desa Sumberbendo, merupakan warga Desa Sumberbendo, Kecamatan Pare.

Lalu, satu kasus kluster Surabaya, merupakan warga Desa Kuwik, Kecamatan Kunjang. Tiga kasus kluster dari Pabrik Rokok Simustika Tulungagung, yang merupakan warga Desa Mukuh dan Desa Mangunrejo, Kecamatan Ngadiluwih. Mereka semua masih menjalani isolasi mandiri di masing-masing desanya.

Sementara itu, terdapat satu kluster baru, warga Desa Petok, Kecamatan Mojo. Ia dirawat di Rumah Sakit Muhammadiyah (RSM) Ahmad Dahlan, Kota Kediri.

Dengan tambahan 35 kasus yang baru terkonfirmasi di Kabupaten Kediri tersebut kluster pabrik rokok di Tulungagung tetap yang paling tinggi. Jumlahnya mencapai 43 orang. Disusul kluster Desa Kedak jumlahnya mencapai 27 orang, akumulasi kluster baru 22 orang, serta sejumlah kluster lainnya.

Pada Selasa (2/6), juga terdapat lima tambahan positif. Jumlah temuan juga semakin bertambah, namun mayoritas mereka melakukan isolasi mandiri.

Pemkab Kediri juga giat melakukan tracing dari berbagai temuan tersebut dan melakukan rapid test pada kontak erat. Dengan demikian, bisa semakin dini pasien ditemukan, sehingga bisa ditangani.

Hingga saat ini, data per Rabu ini terdapat 150 kasus positif COVID-19 di Kabupaten Kediri, dengan rincian 133 orang dirawat, sembilan orang sudah dinyatakan sembuh dan delapan orang lainnya meninggal dunia.

Sedangkan, pasien dalam pengawasan (PDP) adalah 185, dan pasien dalam pemantauan mencapai 966 orang.

Pihaknya juga meminta agar masyarakat untuk waspada dan tidak panik. Masyarakat diajak untuk mematuhi arahan pemerintah dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, yakni dengan tidak bepergian bila tidak perlu.

Masyarakat juga wajib menggunakan masker bila keluar rumah, menghindari kerumunan, menghindari kontak fisik, termasuk berjabat tangan dan menjaga jarak. Warga juga diharapkan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta sering cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. (*)

Baca juga: Polda Jatim tinjau kesiapan kampung tangguh di Kediri

Baca juga: Pemkot Kediri buat peraturan gerakkan roda ekonomi di tengah pandemi