Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyarankan industri MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) untuk mulai beradaptasi dengan kondisi normal baru dengan menggarap tren hybrid event.
Hybrid event merupakan kombinasi antara pertemuan virtual dan fisik di mana sebagian besar meeting dilakukan secara daring, sementara pertemuan fisik sebagian besar dilakukan untuk perjalanan insentif.
"Ke depan mungkin akan banyak hybrid event. Orang akan tetap takut untuk berinteraksi satu sama lain tapi akan terus berupaya cari peluang kerja sama," kata Plt Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Kemaritiman dan Investasi Odo RM Manuhutu dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu.
Odo menjelaskan sejumlah negara bahkan telah melihat tren hybrid event akan terus meningkat. Oleh karena itu, industri MICE Indonesia juga perlu menggarap peluang tersebut ke depan.
Ia juga mengatakan eksekutif kemungkinan tidak akan banyak melakukan perjalanan bisnis. Sebaliknya, perjalanan bisnis kemungkinan akan dilakukan justru oleh pelaku UMKM.
"Jadi kalau boleh saran untuk teman MICE, mungkin bisa membuat meeting online, ketemunya di Bali setengah hari, sisanya jadi perjalanan insentif," katanya.
Odo menambahkan, dalam waktu satu hingga enam bulan ke depan, wisawatan asing kemungkinan masih enggan berkunjung ke Indonesia.
Oleh karena itu, industri MICE perlu melakukan pendekatan untuk melakukan in city activation tanpa perlu mendatangkan wisatawan dari kota lain.
"Ini kesempatannya ada. Perjalanan dinas dalam negeri di kementerian juga ada. Teman MICE bisa lakukan pendekatan in city activation. Karena pergerakan orang masif mungkin belum bisa banyak karena COVID-19," katanya.
Baca juga: Kemenparekraf prioritaskan industri MICE domestik selama normal baru
Baca juga: Bali tawarkan konsep MICE di ruang terbuka
Kemenko Maritim-Investasi sarankan MICE garap tren "hybrid event"
3 Juni 2020 21:49 WIB
Ilustrasi. Pelaku MICE mulai dibekali kursus kompetensi melalui pelatihan daring. ANTARA/HO-Birkom Kemenparekraf/am.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020
Tags: