London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak sedikit pulih pada Rabu, tetapi tetap di bawah 70 dolar AS karena para investor menunggu data mingguan terbarupersediaan energi di Amerika Serikat, konsumen minyak mentah terbesar dunia.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Oktober, naik 51 sen menjadi 68,55 dolar AS per barel.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober naik 44 sen menjadi 68,17 dolar AS.

Harga minyak jatuh untuk hari kedua berjalan pada Selasa, ditutup turun hampir dua dolar di tengah kekhawatiran investor atas laju pemulihan ekonomi di Amerika Serikat dan China, dua pengguna energi terbesar di dunia.

Investor menunggu rilis Rabu yang dimonitor secara luas, laporan energi pemerintah AS untuk indikasi lebih lanjut dari permintaan minyak.

Survei terhadap para analis oleh Dow Jones Newswires memperkirakan stok minyak mentah AS turun 400.000 barel dalam pekan yang berakhir 28 Agustus.

Meskipun demikian, "tingkat persediaan masih sangat tinggi dan ada banyak cadangan kapasitas OPEC sehingga kegentingan pasokan pasti tidak akan terjadi," kata Victor Shum, seorang analis konsultan energi Purvin and Gertz berbasis di Singapura.

"Minyak tak akan terus di atas 75 dolar karena investor mulai jauh lebih fokus pada fundamental," katanya.

Harga minyak mentah sempat mencapai 75 dolar minggu lalu, tingkat tertinggi dalam 10 bulan, tapi tak lama kemudian jatuh kembali karena analis mempertanyakan kekuatan yang mendasari permintaan.

Pedagang pasar minyak telah melihat ke China untuk mendukung perkiraan "rebound" permintaan minyak dunia pada tahun 2010, setelah dua tahun kontraksi.

Dalam jangka dekat, harga minyak mentah cenderung diperdagangkan dalam rentang 65-70 dolar, kata Shum.

Sementara pada hari Rabu, energi utama Inggris BP mengatakan telah membuat sebuah penemuan "raksasa" minyak di Teluk Meksiko setelah pengeboran salah satu sumur terdalam selama ini, mendorong lagi untuk pasokan minyak mentah.

"BP hari ini mengumumkan penemuan minyak raksasa di dalam sungai Tiber Prospect (sumur) di kedalaman air Teluk Meksiko," kata perusahaan dalam sebuah pernyataan.

"Sumur Tiber dengan total kedalaman sekitar 35.055 kaki

(10.685 meter) membuatnya menjadi salah satu sumur terdalam yang pernah dibor oleh industri minyak dan gas," katanya menambahkan.

Penemuan BP datang karena industri minggu ini menandai 150 tahun sejak minyak mentah pertama kali dibor dan setelah kelompok Skotlandia Cairn Energy mulai memompa minyak di India sebagai eksplorasinya di Laut Utara.(*)