Gubernur Jabar tinjau kesiapan PT KAI hadapi "new normal" transportasi
3 Juni 2020 19:27 WIB
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat meninjau operasional kereta api di Stasiun Bandung, Kota Bandung, Rabu (3/6/2020). (Dok Humas Pemprov Jabar)
Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Emil meninjau kesiapan protokol kesehatan menghadapi "new normal" atau Pemprov Jabar menyebutnya dengan istilah Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) sektor transportasi di Stasiun Bandung, Kota Bandung, Rabu.
Kang Emil menilai PT KAI siap memasuki AKB dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
"Protokol dari PT KAI sudah sangat baik. Dari mulai di depan cek suhu pakai komputer. Kemudian pengecekan kedisiplinan surat-menyurat, dan lain-lain juga sudah dilakukan. Pembatasan kursi juga sudah sangat baik," kata Kang Emil.
Menurut Kang Emil, pengawasan lebih ketat akan diberlakukan untuk perjalanan dengan rute luar Jabar. Warga yang hendak masuk maupun keluar Jabar harus membawa surat keterangan bebas COVID-19 dengan melampirkan hasil rapid test maupun tes swab.
"Jadi hari ini yang antar provinsi itu Bandung ke Surabaya ada. Tadi saya sampaikan bahwa yang lintas provinsi harus ada surat bebas COVID-19," ucapnya. "Tapi kalau lokal, seperti tadi Cicalengka ke Cibatu, itu cukup pakai masker, karena berarti kita mengontrol zona AKB yang kita atur," katanya.
Kang Emil mengimbau kepada warga Jabar yang berpergian menggunakan layanan kereta api untuk menyesuaikan diri dengan protokol kesehatan yang lebih ketat dan mengikuti semua peraturan.
"Tadi saya lihat masih ada yang curi-curi buka masker, masih ada yang duduk di zona harusnya dua orang, dia bertiga. Jadi butuh waktu untuk memberikan pemahaman. Tapi, kalau dari sisi aturan-aturan, saya kira sudah baik," katanya.
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar akan melakukan pengetesan COVID-19 dengan Mobile COVID-19 Tes di Stasiun Bandung. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah penularan COVID-19 dan mendeteksi keberadaan virus.
Kang Emil menilai PT KAI siap memasuki AKB dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
"Protokol dari PT KAI sudah sangat baik. Dari mulai di depan cek suhu pakai komputer. Kemudian pengecekan kedisiplinan surat-menyurat, dan lain-lain juga sudah dilakukan. Pembatasan kursi juga sudah sangat baik," kata Kang Emil.
Menurut Kang Emil, pengawasan lebih ketat akan diberlakukan untuk perjalanan dengan rute luar Jabar. Warga yang hendak masuk maupun keluar Jabar harus membawa surat keterangan bebas COVID-19 dengan melampirkan hasil rapid test maupun tes swab.
"Jadi hari ini yang antar provinsi itu Bandung ke Surabaya ada. Tadi saya sampaikan bahwa yang lintas provinsi harus ada surat bebas COVID-19," ucapnya. "Tapi kalau lokal, seperti tadi Cicalengka ke Cibatu, itu cukup pakai masker, karena berarti kita mengontrol zona AKB yang kita atur," katanya.
Kang Emil mengimbau kepada warga Jabar yang berpergian menggunakan layanan kereta api untuk menyesuaikan diri dengan protokol kesehatan yang lebih ketat dan mengikuti semua peraturan.
"Tadi saya lihat masih ada yang curi-curi buka masker, masih ada yang duduk di zona harusnya dua orang, dia bertiga. Jadi butuh waktu untuk memberikan pemahaman. Tapi, kalau dari sisi aturan-aturan, saya kira sudah baik," katanya.
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar akan melakukan pengetesan COVID-19 dengan Mobile COVID-19 Tes di Stasiun Bandung. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah penularan COVID-19 dan mendeteksi keberadaan virus.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: