Jakarta, (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi, turun, karena pelaku kembali melepas rupiah yang terpicu oleh merosotnya bursa regional terutama bursa China akibat kekhawatiran prospek pemulihan ekonomi global.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi Rp10.100 - Rp10.115 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp10.075 - Rp10.085 atau melemah 25 poin.

Kepala Divisi Keuangan PT OCBC-NISP, Suriyanto Chang mengatakan, rupiah dinilai masih stabil meski saat ini harganya terkoreksi. Hal ini disebabkan masyarakat mulai sadar bahwa rupiah sudah diarahkan ke level Rp10.000 per dolar sesuai dengan asumsi pemerintah yang mentargetkan nilai tukar itu berada dilevel tersebut.

Ia mengatakan, pergerakan rupiah sepanjang pekan ini tidak akan berada dalam kisaran yang melebar, karena Bank Indonesia (BI) akan menjaga pada kisaran sempit antara Rp10.050-Rp10.100 per dolar.

Rupiah saat ini memang sedikit lebih tinggi dari kisaran tersebut namun posisi itu tidak akan berlangsung lama, karena mata uang Indonesia akan kembali membaik, ucapnya.

Suriyanto Chang mengatakan, pelaku pasar juga hati-hati untuk lebih jauh bermain di pasar, mereka menunggu kelanjutan dari kasus Bank Century, meski Wapres Yusuf Kalla menyatakan bahwa kasus itu merupakan kasus kriminal murni bukan kasus ekonomi.

Akibatnya pelaku asing lebih cenderung berdiam diri dan ingin mengetahui lebih lanjut tindakan yang akan dilakukn pemerintah lebih lanjut, katanya.(*)