Jakarta (ANTARA News) - Sentimen melemahnya saham-saham bursa regional memicu saham-saham Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin juga melemah sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi.

IHSG BEI ditutup turun 35,710 poin (1,50 persen) ke posisi 2.341,537 dan indeks saham-saham unggulan (LQ45) melemah 6,955 poin (1,50 persen) ke level 456,266.

Analis Riset PT BNI Securities, Muhammad Alfatih, mengatakan, pelemahan bursa regional yang menjadi pendorong penurunan indeks BEI.

Beberapa laporan keuangan emiten, lanjutnya, melaporkan kinerja yang melemah sehingga investor menahan diri untuk transaksi. Walaupun ada beberapa saham yang terdorong oleh laporan keuangan yang membaik seperti Adaro Energy (ADRO) dan Perusahaan Gas Negara (PGAS).

"Biasanya akhir bulan laporan keuangan perusahaan agak jarang, sedangkan laporan keuangan yang sudah keluar tidak dapat mengangkat indeks," katanya.

Indeks saham sejumlah bursa di Asia ditutup melemah. Indeks Nikkei 225 bursa Tokyo misalnya ditutup melemah 41 poin ke 10,534, indeks Hang Seng bursa Hongkong melemah 374 poin ke level 20.098 dan indeks Strait Times bursa Singapura turun 37 poin menjadi 2.642.

Al Fatih mengatakan sentimen tetap netral namun pengaruh agak kuat pada IHSG. IHSG akan terus terkoreksi antara 2.280 sampai 2.250. Jika IHSG terus tergerus dibawah hingga menyentuh 2.050 maka IHSG cenderung sideways (mendatar).

Ia memprediksi untuk pembukaan perdagangan Selasa (01/9), IHSG akan mengalami penurunan kembali hingga penutupan sesi perdagangan I. IHSG diprediksi berada pada level 2.338 - 2.387.

Transaksi saham yang terjadi sebanyak 79.899 kali dengan jumlah saham yang berpindah tangan mencapai 4,796 miliar lembar dan nilai Rp3,465 triliun. *
(*)