Jakarta (ANTARA News) - Rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta Senin sore melemah ke kisaran 10.085/10.100 per dolar AS.

Melemahnya bursa regional merupakan faktor utama yang menekan rupiah di pasar lokal, setelah pada sesi pagi sempat menguat, kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta Senin.

Kostaman Thayib mengatakan, koreksi harga yang terjadi terhadap rupiah dinilai wajar karena sentimen negatif dari bursa regional cukup besar.

Sentimen pasar yang cukup kuat terutama dari bursa China dan bursa Korea Selatan yang mengalami penurunan cukup tajam, katanya.

Menurut dia, apabila bursa regional masih melemah, maka pergerakan mata uang Indonesia akan terus melemah hingga melewati angka 10.100 per dolar.

Minimnya faktor positif dari dalam negeri dan berlanjutnya sentimen negatif dari luar akan kembali menekan rupiah di pasar, katanya.

Ia mengatakan, rupiah sebenarnya masih mencari titik keseimbangan baru (equilibrium). Jadi pergerakannya kadang naik atau turun tergantung dari sentimen yang masuk ke pasar.

Meski demikian peluang untuk menguat masih ada, karena dari faktor internal, rupiah masih mendapat dukungan dari fundamental makro ekonomi nasionl yang cukup baik.

Pengamat pasar uang PT Makinta Securities, Harry Kurniawan, mengatakan bahwa rupiah masih bisa menguat mendekati angka 10.000 per dolar karena persepsi pasar terhadap perekonomian Indonesia cukup bagus.
(*)