Bola Basket
IBL diskusikan opsi lanjutkan kompetisi tanpa penonton
1 Juni 2020 21:54 WIB
Foto ilustrasi: Pebasket Satria Muda Pertamina Gary Jacob Jr (kedua kiri) dihadang pebasket Amartha Hangtuah Steven Wilfredo Neno (kiri), Laquavius Kashaka Cotton (kedua kanan) dan Emilio Dacre Parks, saat pertandingan seri keenam Indonesian Basketball League (IBL) Pertamax 2020 di DBL Arena, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (7/3/2020). Satria Muda Pertamina mengalahkan Amartha Hangtuah dengan skor akhir 83-79. ANTARA FOTO/Moch Asim/ama.
Jakarta (ANTARA) - Manajemen Liga Bola Basket Indonesia (IBL) akan berdiskusi dengan para pemangku kepentingan terkait untuk membahas kelanjutan kompetisi musim 2020 dengan opsi tanpa penonton.
Direktur Utama Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Junas Miradiarsyah mengatakan pembicaraan tersebut dilakukan menyusul sudah adanya protokol yang diterbitkan Kementerian Dalam Negeri dalam menghadapi kenormalan baru. Untuk kegiatan olahraga diminta mesti digelar tanpa penonton.
"Dengan adanya kejelasan dari pemerintah (soal normal baru), kami sudah mulai bergerak dan memberitahukan ke sponsor," ujar Junas kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Baca juga: IBL susun protokol latihan klub saat normal baru
"Kami akan mendengarkan apa saja yang menjadi perhatian mereka. Nanti hasil dari pembicaraan itu akan kita bahas dengan klub di pertengahan Juni ini," katanya menambahkan.
Ada beberapa hal yang menjadi perhatian IBL apabila harus melanjutkan kompetisi tanpa penonton. Selain sponsor, pihak IBL juga mempertimbangkan nihilnya pemasukan yang didapat dari komersial, seperti penjualan tiket maupun merchandise.
Belum lagi, klub-klub IBL juga menurutnya tentu sangat mempertimbangkan atmosfer berkompetisi yang hilang. Kondisi itu kemungkinan bisa memengaruhi penampilan para pemain.
"Kami akan menghargai pendapat masing-masing klub," tuturnya.
Baca juga: Faktor keselamatan jadi alasan utama IBL 2020 dihentikan sementara
Manajemen IBL saat ini masih menyusun protokol kesehatan yang akan menjadi panduan bagi klub untuk kembali berlatih di tengah pandemi yang masih mengancam.
Sementara protokol untuk penyelenggaraan kompetisi diakui Junas belum dibicarakan, sebab masih harus menunggu keputusan resmi pemerintah. Meski begitu, Junas berharap latihan dan aktivitas klub bisa kembali digelar terlepas dari dilanjutkan atau tidaknya kompetisi IBL 2020.
"Terlepas dari kelanjutannya atau tidak, aktivitas klub kan seperti orang kantoran yang kembali bekerja. Kalau orang klub kan kembali beraktivitas ke lapangan,"
"Berlatih itu bisa berlatih untuk melanjutkan musim maupun untuk musim baru. Kami ingin ketika mereka kembali beraktivitas, panduannya sudah ada," ujarnya.
Kompetisi IBL 2020 telah terhenti sejak 13 Maret dan masih menyisakan dua seri lagi sebelum melaju ke babak playoff.
IBL menargetkan bisa memutar kompetisinya lagi dengan langsung memasuki ke babak playoff pada September nanti.
Baca juga: IBL gelar kompetisi virtual isi jeda liga
Direktur Utama Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Junas Miradiarsyah mengatakan pembicaraan tersebut dilakukan menyusul sudah adanya protokol yang diterbitkan Kementerian Dalam Negeri dalam menghadapi kenormalan baru. Untuk kegiatan olahraga diminta mesti digelar tanpa penonton.
"Dengan adanya kejelasan dari pemerintah (soal normal baru), kami sudah mulai bergerak dan memberitahukan ke sponsor," ujar Junas kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Baca juga: IBL susun protokol latihan klub saat normal baru
"Kami akan mendengarkan apa saja yang menjadi perhatian mereka. Nanti hasil dari pembicaraan itu akan kita bahas dengan klub di pertengahan Juni ini," katanya menambahkan.
Ada beberapa hal yang menjadi perhatian IBL apabila harus melanjutkan kompetisi tanpa penonton. Selain sponsor, pihak IBL juga mempertimbangkan nihilnya pemasukan yang didapat dari komersial, seperti penjualan tiket maupun merchandise.
Belum lagi, klub-klub IBL juga menurutnya tentu sangat mempertimbangkan atmosfer berkompetisi yang hilang. Kondisi itu kemungkinan bisa memengaruhi penampilan para pemain.
"Kami akan menghargai pendapat masing-masing klub," tuturnya.
Baca juga: Faktor keselamatan jadi alasan utama IBL 2020 dihentikan sementara
Manajemen IBL saat ini masih menyusun protokol kesehatan yang akan menjadi panduan bagi klub untuk kembali berlatih di tengah pandemi yang masih mengancam.
Sementara protokol untuk penyelenggaraan kompetisi diakui Junas belum dibicarakan, sebab masih harus menunggu keputusan resmi pemerintah. Meski begitu, Junas berharap latihan dan aktivitas klub bisa kembali digelar terlepas dari dilanjutkan atau tidaknya kompetisi IBL 2020.
"Terlepas dari kelanjutannya atau tidak, aktivitas klub kan seperti orang kantoran yang kembali bekerja. Kalau orang klub kan kembali beraktivitas ke lapangan,"
"Berlatih itu bisa berlatih untuk melanjutkan musim maupun untuk musim baru. Kami ingin ketika mereka kembali beraktivitas, panduannya sudah ada," ujarnya.
Kompetisi IBL 2020 telah terhenti sejak 13 Maret dan masih menyisakan dua seri lagi sebelum melaju ke babak playoff.
IBL menargetkan bisa memutar kompetisinya lagi dengan langsung memasuki ke babak playoff pada September nanti.
Baca juga: IBL gelar kompetisi virtual isi jeda liga
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: