Sidoarjo (ANTARA) - Jumlah pasien positif COVID-19 di Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin ini bertambah sembilan orang sehingga totalnya mencapai 664 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Syaf Satriawarman di Sidoarjo melalui keterangan tertulis, Senin, mengatakan pembaruan situasi di Kabupaten Sidoarjo hingga Senin, pukul 19.00 WIB ada penambahan sembilan orang.

Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Sidoarjo bertambah 23 orang

"Penambahan itu tersebar di sejumlah kecamatan di kabupaten setempat seperti di wilayah Kecamatan Candi 2 orang, di Desa Kalipecabean 1 orang, Desa Sumorame 1 orang," katanya.

Ia mengatakan, untuk Kecamatan Gedangan 1 orang, di Desa Keboansikep dan Kecamatan Taman 2 orang, di Desa Tawangsari 1 orang, Desa Wage 1 orang.

Baca juga: "Kampung Tangguh Semeru" diapresiasi ikut tekan penyebaran COVID-19

"Kemudian di Kecamatan Krembung 1 orang, di Desa Krembung. Kecamatan Waru 3 orang, di Desa Kedungrejo 1 orang, Desa Medaeng 1 orang, Desa Tropodo 1 orang," katanya.

Sementara itu, kata dia, untuk kasus orang dalam pemantauan (ODP) ada penambahan sebanyak empat orang sehingga jumlahnya menjadi 1.056 orang.

Baca juga: Bandara Juanda siap terapkan pelayanan new normal

"Kami mencatat ada penambahan cukup banyak untuk kasus pasien dalam pengawasan yakni sebanyak 39 orang dan jumlahnya kini menjadi 443 orang," katanya.

Ia menjelaskan bahwa Senin ini terdapat pasien konfirm 1 orang pindah, yaitu di Kecamatan Gedangan, Desa Gedangan, pindah ke Kecamatan Taman, Desa Ketegan, karena hasil pelacakan.

Baca juga: 600 orang warga Sidoarjo positif COVID-19

"Perlu diketahui untuk pasien meninggal ODP dan PDP belum tentu karena COVID-19 dan belum tentu positif COVID-19," katanya.

Ia menambahkan data bersifat akumulatif, serta penentuan ODP, ODP selesai pantau, PDP, PDP sembuh, konfirmasi berdasarkan rekam medis tim pelacak kesehatan oleh dinas kesehatan dan Puskesmas Kabupaten Sidoarjo.

"Tetap laksanakan protokol kesehatan dalam rangka memutus rantai penyebaran virus corona atau COVID-19," katanya.

Baca juga: Sidoarjo siapkan new normal melalui PSBB berbasis desa