Gorontalo (ANTARA News) - Dengan alasan melindungi rakyatnya, Bupati Bantul, DI Yogyakarta, Idham Samawi menegaskan tak akan pernah ada pembangunan mal di daerah yang dipimpinnya itu.
Menurutnya, keberadaan mal hanya mematikan sumber pendapatan warga di daerah, terlebih yang bertumpu pada pertanian dan pasar tradisional seperti Bantul.
"Biarlah daerah saya disebut kampungan, tapi rakyatnya sehat dan sejahtera," tukasnya, dalam diskusi `Pemerintah Tak Cukup Hanya Regulator` yang diselenggarakan Pemprov Gorontalo bersama harian Kompas di Gorontalo.
Dia lalu menuduh pasar modern yang dibangun negara lain di Indonesia sebagai kanibal karena pertumbuhannya mencapai 47 persen, jauh di atas pertumbuhan pasar tradisional.
Dia mengungkapkan, kehadiran pasar modern ala negara barat justru akan menurunkan pendapatan masyarakat khusunya petani, karena hasil bumi tak terserap pasar.
"Dulu 42 persen rakyat Bantul hidup dari pertanian, sementara PDRB pertanian hanya 25 persen. Tidak mungkin rakyat bisa sejahtera, sehingga perlu dilakukan kebijakan yang strategis," ungkapnya.
Untuk itu, pemda Bantul mengupayakan pertumbuhan pasar tradisional semaksimal mungkin, dengan cara tidak mengizinkan pasar modern berdiri. (*)
Bupati: Daerah Saya Bebas Mal
29 Agustus 2009 14:11 WIB
Pasar Tradisional/ilustrasi (ANTARA/Ryan Fermi)@
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009
Tags: