Hari Lahir Pancasila, momentum hindari munculnya kekerasan rasial
1 Juni 2020 11:51 WIB
Arsip-Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Muchamad Nabil Haroen (tengah) bersama anggota Fraksi Demokrat Dede Macan Yusuf Effendi (kiri) dan Praktisi Prodi Kajian Terorisme Sekolah Kajian Stratejik & Global UI Sapto Priyanto (kanan). ANTARA/M Risyal Hidayat/foc.
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Muchamad Nabil Haroen mengatakan Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni harus dijadikan momentum untuk menghindari munculnya kekerasan rasial.
"Cukuplah krisis rasial di Amerika Serikat menjadi pelajaran kita bersama. Jangan sampai energi kemarahan dan isu rasial merembet ke negeri ini," ujar Nabil dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama (NU) itu pun mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk menyerap dengan baik nilai-nilai Pancasila, yakni nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Keadilan, Kerakyatan, dan Kesejahteraan, untuk menjaga bangsa ini dalam Persatuan dan Kesatuan.
"Nilai-nilai yang diwariskan oleh para pendiri bangsa di dalam Pancasila menjadi penting untuk terus dimaknai, terus disegarkan: nilai ketuhanan, kemanusiaan, keadilan, kerakyatan, kesejahteraan merupakan nilai-nilai utama bangsa Indonesia. Kita perlu menyegarkan nilai-nilai itu, agar tidak tergerus kekerasan rasial dan frustasi akibat krisis COVID-19," ujar Nabil.
Baca juga: Akademisi ingatkan harlah Pancasila perkuat persatuan hadapi COVID-19
Gus Nabil mengatakan bahwa saat ini Indonesia sedang mengalami tantangan hebat dalam pandemi COVID-19. Belum ada prediksi akurat kapan penyakit menular Virus Corona (Corona Virus Disease 2019/COVID-19) itu akan berakhir. Selain itu, konsekuensi dan krisis yang membayangi masih terus terjadi.
Bahkan, di beberapa kawasan, pertumbuhan kasus positif masih signifikan, dengan korban jiwa yang tidak juga sedikit. Hal itu merupakan tantangan bersama setiap bangsa, tidak hanya Indonesia, tapi juga hampir semua negara.
"Di tengah pandemi COVID-19 ini, saatnya memaknai Hari Lahir Pancasila, agar kita menyerap nilai-nilainya untuk menjaga bangsa ini," kata Nabil.
Ia menilai bangsa Indonesia merupakan bangsa yang tangguh. Karena itu, pemimpin Indonesia harus serius membawa bangsa ini dengan potensi besarnya untuk bangkit dan mewarnai dunia di level internasional.
Nilai-nilai gotong royong, falsafah Pancasila, serta hubungan harmonis agama dengan negara, menjadi bagian penting agar bangsa Indonesia keluar dari kemelut apa pun yang nanti akan terjadi.
Bahkan dengan COVID-19, bangsa Indonesia harus bisa menjaga kedisiplinan dengan menggunakan protokol kesehatan-keamanan yang ditetapkan, sehingga sekaligus dapat mengenalkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan kepada bangsa lain.
"Mari memaknai Hari Lahir Pancasila untuk saling menjaga, saling mendukung, bergotong royong memasuki era baru new normal, dengan persatuan dan kesatuan antaranak bangsa," kata Nabil menandaskan.
Baca juga: Mendagri ajak kibarkan Bendera Merah Putih di Hari Lahir Pancasila
"Cukuplah krisis rasial di Amerika Serikat menjadi pelajaran kita bersama. Jangan sampai energi kemarahan dan isu rasial merembet ke negeri ini," ujar Nabil dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama (NU) itu pun mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk menyerap dengan baik nilai-nilai Pancasila, yakni nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Keadilan, Kerakyatan, dan Kesejahteraan, untuk menjaga bangsa ini dalam Persatuan dan Kesatuan.
"Nilai-nilai yang diwariskan oleh para pendiri bangsa di dalam Pancasila menjadi penting untuk terus dimaknai, terus disegarkan: nilai ketuhanan, kemanusiaan, keadilan, kerakyatan, kesejahteraan merupakan nilai-nilai utama bangsa Indonesia. Kita perlu menyegarkan nilai-nilai itu, agar tidak tergerus kekerasan rasial dan frustasi akibat krisis COVID-19," ujar Nabil.
Baca juga: Akademisi ingatkan harlah Pancasila perkuat persatuan hadapi COVID-19
Gus Nabil mengatakan bahwa saat ini Indonesia sedang mengalami tantangan hebat dalam pandemi COVID-19. Belum ada prediksi akurat kapan penyakit menular Virus Corona (Corona Virus Disease 2019/COVID-19) itu akan berakhir. Selain itu, konsekuensi dan krisis yang membayangi masih terus terjadi.
Bahkan, di beberapa kawasan, pertumbuhan kasus positif masih signifikan, dengan korban jiwa yang tidak juga sedikit. Hal itu merupakan tantangan bersama setiap bangsa, tidak hanya Indonesia, tapi juga hampir semua negara.
"Di tengah pandemi COVID-19 ini, saatnya memaknai Hari Lahir Pancasila, agar kita menyerap nilai-nilainya untuk menjaga bangsa ini," kata Nabil.
Ia menilai bangsa Indonesia merupakan bangsa yang tangguh. Karena itu, pemimpin Indonesia harus serius membawa bangsa ini dengan potensi besarnya untuk bangkit dan mewarnai dunia di level internasional.
Nilai-nilai gotong royong, falsafah Pancasila, serta hubungan harmonis agama dengan negara, menjadi bagian penting agar bangsa Indonesia keluar dari kemelut apa pun yang nanti akan terjadi.
Bahkan dengan COVID-19, bangsa Indonesia harus bisa menjaga kedisiplinan dengan menggunakan protokol kesehatan-keamanan yang ditetapkan, sehingga sekaligus dapat mengenalkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan kepada bangsa lain.
"Mari memaknai Hari Lahir Pancasila untuk saling menjaga, saling mendukung, bergotong royong memasuki era baru new normal, dengan persatuan dan kesatuan antaranak bangsa," kata Nabil menandaskan.
Baca juga: Mendagri ajak kibarkan Bendera Merah Putih di Hari Lahir Pancasila
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020
Tags: