Data terbaru COVID-19 AS: 1.761.503 kasus, 103.700 kematian
1 Juni 2020 09:58 WIB
Pialang menggunakan masker saat bekerja, di hari pertama perdagangan langsung sejak penutupan akibat wabah penyakit virus corona (COVID-19) di lantai bursa Bursa Saham New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat, Selasa (26/5/2020). REUTERS/Brendan McDermid/AWW/djo (REUTERS/BRENDAN MCDERMID)
Washington (ANTARA) - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat pada Minggu memperbarui data kasus virus corona, yakni total 1.761.503 kasus, yang mengalami peningkatan 23.553 kasus dibanding data sebelumnya.
Menurutnya, angka kematian juga bertambah 915 menjadi 103.700 kematian.
CDC melaporkan data kasus penyakit pernapasan, yang dikenal COVID-19 dan disebabkan oleh virus corona jenis baru, pada 30 Mei pukul 16.00 Waktu Timur versus laporan sebelumnya yang dirilis pada Sabtu.
Data milik CDC tentunya tidak mewakili kasus yang dilaporkan oleh masing-masing negara bagian.
Meskipun jumlah penularan terus bertambah dan korban mati akibat corona masih terus terjadi, banyaknya warga AS yang memenuhi tempat-tempat umum seperti pantai, kolam renang dan bar tak bisa dibendung. Perintah mengenakan masker dan jaga jarak diprotes banyak orang.
Sumber: Reuters
Baca juga: Trump putuskan hubungan dengan WHO
Baca juga: AS batasi perjalanan dari Brazil karena kasus tinggi COVID-19
Baca juga: Penelitian di AS ungkap plasma eks pasien ringankan gejala COVID-19
Menurutnya, angka kematian juga bertambah 915 menjadi 103.700 kematian.
CDC melaporkan data kasus penyakit pernapasan, yang dikenal COVID-19 dan disebabkan oleh virus corona jenis baru, pada 30 Mei pukul 16.00 Waktu Timur versus laporan sebelumnya yang dirilis pada Sabtu.
Data milik CDC tentunya tidak mewakili kasus yang dilaporkan oleh masing-masing negara bagian.
Meskipun jumlah penularan terus bertambah dan korban mati akibat corona masih terus terjadi, banyaknya warga AS yang memenuhi tempat-tempat umum seperti pantai, kolam renang dan bar tak bisa dibendung. Perintah mengenakan masker dan jaga jarak diprotes banyak orang.
Sumber: Reuters
Baca juga: Trump putuskan hubungan dengan WHO
Baca juga: AS batasi perjalanan dari Brazil karena kasus tinggi COVID-19
Baca juga: Penelitian di AS ungkap plasma eks pasien ringankan gejala COVID-19
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: