Palembang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pendapatan masyarakat Sumatera Selatan mengalami penurunan drastis selama April 2020 karena dipengaruhi pandemi virus corona (COVID-19).

Data tersebut diperoleh berdasarkan survei sosial demografi dampak COVID-19 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel dengan melibatkan 2.000 responden.

Kepala BPS Sumsel Endang Tri Wahyuningsih di Palembang, Senin, mengatakan dalam survei tersebut, sekitar 59,27 persen responden mengaku pendapatannya menurun pada April 2020.

“Dari sisi pendapatan masyarakat turun pada saat ada pandemi COVID-19, sementara pengeluaran pun meningkat,” kata dia.

Endang mengatakan peningkatan pengeluaran itu ditujukan untuk kebutuhan bahan makanan, makanan/minuman jadi, kesehatan dan pulsa/paket data.

“Yang paling signifikan adalah pengeluaran untuk kesehatan, seperti pembelian obat, vitamin, dan sanitasi,” kata dia.

Perubahan pengeluaran masyarakat tersebut, kata dia, akan berpengaruh terhadap sektor usaha yang berdampak langsung.

Ia mencontohkan, selama masa bekerja dari rumah dan belajar dari rumah berpengaruh terhadap peningkatan konsumsi pulsa dan paket data. Namun, pengeluaran untuk transportasi cenderung turun.

Baca juga: BPS: Sebanyak 1,6 juta penduduk Sumsel akses sensus online
Baca juga: Ekspor Sumsel melonjak didongkrak tiga komoditas