Minibus di Somalia tabrak bom, enam tewas
31 Mei 2020 20:49 WIB
Seorang perempuan Somalia menangis di dekat lokasi kejadian ledakan bom mobil di Mogadishu, Somalia, Sabtu (28/12/2019). Sedikitnya 61 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam peristiwa ledakan bom mobil di sebuah pos pemeriksaan keamanan yang ramai dipenuhi warga di ibukota Somalia, Mogadishu, Sabtu (28/12), kata seorang pejabat layanan ambulans. ANTARA FOTO/REUTERS/Feisal Omar/wsj.
Mogadishu (ANTARA) - Setidaknya enam orang tewas, Minggu, setelah sebuah minibus menabrak bom yang diletakkan di pinggir jalan dekat ibu kota Somalia, Mogadishu, demikian keterangan kepolisian dan sejumlah saksi.
Kendaraan itu membawa penumpang, sebagian besar dari satu keluarga yang sama, untuk menghadiri upacara pemakaman di kota dekat Mogadishu. Namun, mobil itu menabrak bahan peledak yang diletakkan di pinggir jalan Desa Hawa Abdi, 19 kilometer dari barat laut ibu kota.
"Sejauh yang kami tahu, ledakan itu menewaskan enam orang dan melukai warga lainnya. Jumlah korban jiwa kemungkinan akan lebih banyak," kata seorang anggota kepolisian, Farah Hassan.
Jalan itu biasanya dilalui oleh kendaraan milik pemerintah dan aparat keamanan.
"Saya membawa empat jasad, termasuk bapak mertua saya," kata Nur Haji yang berada di Rumah Sakit Madina, Mogadishu. Beberapa korban luka-luka juga dirawat di rumah sakit tersebut.
Ia berusaha secepat mungkin datang ke lokasi setelah menerima kabar mengenai ledakan dari seorang kerabat.
Sejauh ini belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas aksi teror itu.
Somalia telah menghadapi konflik sejak 1991, khususnya saat pemerintahan diktator Siad Barre digulingkan oleh kelompok bersenjata.
Sejak 2008, kelompok garis keras, al Shabaab, ikut bertempur guna merebut pemerintahan dan menegakkan aturan hukum syariah yang mereka terjemahkan secara ketat.
Sumber: Reuters
Baca juga: Tujuh pekerja medis Somalia tewas usai diculik kelompok bersenjata
Baca juga: Bom mobil di Somalia hantam kontraktor Turki
Kendaraan itu membawa penumpang, sebagian besar dari satu keluarga yang sama, untuk menghadiri upacara pemakaman di kota dekat Mogadishu. Namun, mobil itu menabrak bahan peledak yang diletakkan di pinggir jalan Desa Hawa Abdi, 19 kilometer dari barat laut ibu kota.
"Sejauh yang kami tahu, ledakan itu menewaskan enam orang dan melukai warga lainnya. Jumlah korban jiwa kemungkinan akan lebih banyak," kata seorang anggota kepolisian, Farah Hassan.
Jalan itu biasanya dilalui oleh kendaraan milik pemerintah dan aparat keamanan.
"Saya membawa empat jasad, termasuk bapak mertua saya," kata Nur Haji yang berada di Rumah Sakit Madina, Mogadishu. Beberapa korban luka-luka juga dirawat di rumah sakit tersebut.
Ia berusaha secepat mungkin datang ke lokasi setelah menerima kabar mengenai ledakan dari seorang kerabat.
Sejauh ini belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas aksi teror itu.
Somalia telah menghadapi konflik sejak 1991, khususnya saat pemerintahan diktator Siad Barre digulingkan oleh kelompok bersenjata.
Sejak 2008, kelompok garis keras, al Shabaab, ikut bertempur guna merebut pemerintahan dan menegakkan aturan hukum syariah yang mereka terjemahkan secara ketat.
Sumber: Reuters
Baca juga: Tujuh pekerja medis Somalia tewas usai diculik kelompok bersenjata
Baca juga: Bom mobil di Somalia hantam kontraktor Turki
Penerjemah: Genta Tenri Mawangi
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: