Indonesia dinilai siap masuk tahun ajaran baru dengan normal baru
31 Mei 2020 11:04 WIB
Guru melakukan tes wawancara secara daring terhadap calon siswa baru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata Dalung, Badung, Bali, Sabtu (30/5/2020). Tes wawancara yang merupakan tahapan Penerimaan Peserta Didik Baru tersebut dilakukan menggunakan sambungan 'video call' untuk mengurangi pertemuan tatap muka secara langsung sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Ilmu Pendidikan UNS Joko Nurkamto menilai dunia pendidikan Indonesia sudah siap mengawali pelaksanaan tahun ajaran baru 2020/2021 dalam situasi pandemi COVID-19 saat ini dengan tata laksana normal baru.
"Hanya kesiapan dimaksud kembali pada bagaimana menyesuaikan dengan aturan tata laksana kehidupan normal baru (‘new normal’) yang sekarang sedang dikaji pemerintah," ujar Joko Nurkamto dalam keterangannya diterima di Jakarta, Minggu.
Baca juga: PGRI: Keselamatan peserta didik harus prioritas utama di "normal baru"
Menurut Joko, agar kesiapan memulai tahun ajaran baru pada Juli 2020 tidak ada kendala berarti maka harus ditunjang dengan perangkat protokol kesehatan yang ditegakkan secara tegas di lingkungan pendidikan.
"Bagaimanapun, tahun ajaran baru memang harus terlaksana, meski dengan syarat serta aturan yang sulit, bahkan tidak nyaman. Supaya sistem dan kualitas pendidikan nasional tetap stabil sekaligus berkualitas," ucap Joko.
Baca juga: Kemendikbud sebut tahun ajaran baru tidak dimundurkan
Joko menyarankan kesiapan Indonesia memulai tahun ajaran baru agar dilakukan dengan sinergi lebih erat lagi antara pihak sekolah, orang tua murid dan pekerja medis sehingga memperkecil risiko terinfeksi COVID-19.
Sementara itu, terkait mekanisme dan syarat pembukaan kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi akan diumumkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, pekan depan.
Baca juga: Kemendikbud: Tahun ajaran baru mulai bukan berarti sekolah dibuka
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan tahun ajaran baru direncanakan bakal mulai berlangsung 13 Juli 2020 sesuai jadwal kalender akademik.
Baca juga: IPB akan menerima 4.100 mahasiswa baru tahun ajaran 2020/2021
Hal ini dilakukan demi menjamin sinkronisasi kelulusan siswa sekolah serta pendaftaran perguruan tinggi yang sudah dimulai.
Kendati demikian, tahun ajaran baru bukan berarti membuat proses belajar mengajar di sekolah berlangsung melalui tatap muka seperti biasanya sebab wabah COVID-19 belum menurun laju penyebarannya.
Baca juga: Pemkot Batam tegaskan pendaftaran siswa baru secara daring
"Hanya kesiapan dimaksud kembali pada bagaimana menyesuaikan dengan aturan tata laksana kehidupan normal baru (‘new normal’) yang sekarang sedang dikaji pemerintah," ujar Joko Nurkamto dalam keterangannya diterima di Jakarta, Minggu.
Baca juga: PGRI: Keselamatan peserta didik harus prioritas utama di "normal baru"
Menurut Joko, agar kesiapan memulai tahun ajaran baru pada Juli 2020 tidak ada kendala berarti maka harus ditunjang dengan perangkat protokol kesehatan yang ditegakkan secara tegas di lingkungan pendidikan.
"Bagaimanapun, tahun ajaran baru memang harus terlaksana, meski dengan syarat serta aturan yang sulit, bahkan tidak nyaman. Supaya sistem dan kualitas pendidikan nasional tetap stabil sekaligus berkualitas," ucap Joko.
Baca juga: Kemendikbud sebut tahun ajaran baru tidak dimundurkan
Joko menyarankan kesiapan Indonesia memulai tahun ajaran baru agar dilakukan dengan sinergi lebih erat lagi antara pihak sekolah, orang tua murid dan pekerja medis sehingga memperkecil risiko terinfeksi COVID-19.
Sementara itu, terkait mekanisme dan syarat pembukaan kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi akan diumumkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, pekan depan.
Baca juga: Kemendikbud: Tahun ajaran baru mulai bukan berarti sekolah dibuka
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan tahun ajaran baru direncanakan bakal mulai berlangsung 13 Juli 2020 sesuai jadwal kalender akademik.
Baca juga: IPB akan menerima 4.100 mahasiswa baru tahun ajaran 2020/2021
Hal ini dilakukan demi menjamin sinkronisasi kelulusan siswa sekolah serta pendaftaran perguruan tinggi yang sudah dimulai.
Kendati demikian, tahun ajaran baru bukan berarti membuat proses belajar mengajar di sekolah berlangsung melalui tatap muka seperti biasanya sebab wabah COVID-19 belum menurun laju penyebarannya.
Baca juga: Pemkot Batam tegaskan pendaftaran siswa baru secara daring
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020
Tags: