Jakarta (ANTARA News) - Peneliti Lembaga Survei Indonesia, Dedi Ambardi mengatakan, berdasarkan hasil survei, mayoritas masyarakat Indonesia menginginkan menteri yang berasal dari kalangan profesional.

"Sebesar 78,3 persen masyarakat menginginkan menteri dari kalangan profesional dibandingkan perwakilan dari kelompok tertentu," katanya pada acara LSI berjudul "Kriteria Ideal Menteri Dan Evaluasi Atas Kinerja Pemerintahan SBY Menjelang Terbentuknya Kabinet Baru" di kantor LSI, Menteng, Jakarta, Kamis.

Dodi juga mengatakan, survei dilakukan berdasarkan beberapa kategori, di antaranya gender, desa-kota, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, tingkat pendapatan, dan wilayah.

Semakin muda usia, lanjutnya, mereka cenderung memilih berdasarkan profesionalitas. Begitu juga orang yang tinggal di kota.

"Sebagian besar masyarakat mengidealkan kabinet mendatang diisi kalangan profesional," katanya.

Ia mengatakan, publik menilai bahwa profesionalitas, kapasitas, dan kompetensi serta pengalaman seseorang terlepas dari apapun latar belakang politik, agama, dan daerah merupakan faktor yang lebih penting untuk dipertimbangkan menjadi menteri.

Hal tersebut, katanya, menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia berharap SBY yang terpih sebagai presiden terpilih mampu membentuk kabinet yang profesional.

Menurut Dodi, hanya sebagian kecil dari warga yang mengharapkan menteri sebaiknya mewakili dari kelompok tertentu, baik berdasarkan keterwakilan partai politik, daerah, agama, maupun ormas.

"Dilihat dari karakteristik demografi, laki-laki, warga yang berdomisili di perkotaan, kalangan berpendidikan menengah ke atas, dan mereka yang berprofesi pegawai cenderung memilih kalangan profesional untuk menjadi menteri," jelas Dodi.(*)