Padang (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia akan menempuh jalur diplomasi untuk mengusut berita mengenai penjualan tiga pulau di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar, yang dilansir situs www.privateislandonline.com.

Demikian disampaikan oleh Dirjen Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (P2SKP) Departemen Kelautan dan Perikanan, Aji Sularso, usai rapat koordinasi dengan jajaran Pemprov Sumbar, Pemkab Mentawai, dan pengelola resort di Mentawai, Kamis sore.

Aji menjelaskan, selaku Dirjen P2SKP bila terjadi kasus seperti ini harus turun langsung untuk melakukan pembinaan, jika ada indikasi dugaan pelanggaran hukum, maka akan dilanjutkan pada tingkat penyelidikan.

"Dalam segmen ini belum ada indikasi kuat pelanggaran hukum, artinya secara defacto tidak ada pulau kita dijual," katanya di hadapan puluhan wartawan media cetak nasional dan lokal.

Terkait berita yang disajikan melalui Internet, menurutnya bisa benar dan bisa salah. Oleh karena itu apabila terjadi kesalahan informasi harus segera diluruskan.

Namun apabila maksud isi berita di Internet itu sudah mengarah pada upaya mengganggu kredibilitas Indonesia, maka bisa dilakukan gugatan hukum.

Terhadap pengelola situs www.privateislandonline.com yang menyebarkan informasi tersebut, akan ditempuh jalur-jalur diplomatik melalui perwakilan Indonesia yang ada di Kanada.

"Alamat dan juga ada nomor kontak situs Internet yang jelas, sehingga akan mudah melacak dan kalau internetnya benar akan diminta me-review kembali beritanya. Kita akan mengirim surat ke Menteri Luar Negeri untuk menindaklanjutinya," katanya.

Rapat koordinasi di Mentawai itu melibatkan Asisten I Setdaprov Sumbar, Sinang Subekti, Wakil Bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet, para pengusaha resort di Kepulauan Mentawai dan instansi terkait lainnya.

Rapat itu menyimpulkan bahwa tidak benar ada pulau yang dijual. Yang ditawarkan melalui situs Internet itu adalah resort Macaroni yang terletak di empat pulau besar di Mentawai, jadi bukan pulau yang dijual.

Tiga resort yang dikatakan pulau dan diisukan dijual melalui situs internet itu, meliputi Macaroni Resort yang terdapat di Pagai Utara ditawarkan 4 juta dolar dengan luas enam hektar.

Resort Siloinak terdapat di Siberut Barat Daya dihargai 1,6 juta dolar luas sektiar delapan hektar, sedangkan Kandui Resort juga di Siberut Barat Daya ditawarkan 8 juta dolar.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet menyatakan resort-resort itu statusnya disewakan dan dikontrakan.
(*)