Aceh Besar (ANTARA) - Pemerintah Pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah mengirim surat khusus kepada Pemerintah Aceh yang meminta Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, berbagi pengalaman dalam menangani kasus COVID-19 di Aceh.

“Pemerintah pusat mengapresiasi langkah-langkah penanganan virus corona yang dilakukan Pemerintah Aceh sehingga penyebaran virus tersebut sejauh ini dinilai dapat ditekan,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto di Banda Aceh, Jumat.

Ia menjelaskan permintaan tersebut disampaikan BNPB melalui suratnya bernomor Und.186/BNPB/DIl/PK.03.02/05/2020 yang dikirim 27 Mei 2020.

“Penjelasan Plt Gubernur Aceh tentang pengalaman penanganan virus corona di Aceh kemudian disiarkan secara langsung di televisi seluruh Indonesia untuk bahan kajian provinsi lain,” katanya.

Menurut dia, BNPB mengadakan konferensi pers dengan meminta Plt Gubernur Aceh menyampaikan topik "Praktik Baik Melandaikan Kurva: Pelajaran dari Aceh", dalam bentuk video yang ditayangkan melalui kanal televisi di seluruh Indonesia pada Jumat, 29 Mei 2020.

Ia mengatakan sejauh ini Aceh menempati urutan pertama dengan angka positif corona terendah di Indonesia.

Ia menyebutkan hingga Jumat 29 Mei 2020, angka positif virus corona di provinsi paling barat Indonesia itu hanya 20 orang dengan rincian 17 orang sudah sembuh, 2 orang masih dirawat dan 1 orang meninggal dunia.

Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dalam konferensi pers daring BNPB mengatakan kasus virus corona di Aceh landai salah satunya karena Aceh bergerak cepat menangani penyebaran wabah secara terpadu.

Ia mengatakan Aceh juga lebih awal mempersiapkan fasilitas pendukung, pembukaan posko informasi, rumah sakit rujukan, hingga ruang isolasi sebelum ada indikasi positif di Aceh.

"Kami melakukan jam malam sebelum daerah lain wacana PSBB. Awalnya masyarakat Aceh kurang yakin COVID-19 di Aceh. Namun karena ada satu warga positif, masyarakat Aceh lebih antisipatif dan disiplin," kata Nova.

Nova juga menjelaskan, Aceh memiliki 13 rumah sakit rujukan, yang salah satunya merupakan Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin Banda Aceh yang memiliki 6 laboratorium, 12 ruang isolasi dan 24 kamar pasien untuk menangani kasus corona.


"Kita tidak boleh cepat berpuas diri dan harus selalu waspada, karena potensi terjadinya outbreak masih ada, dikarenakan pada Idul Fitri kemarin diperkirakan ada masyarakat dari Zona Merah yang masuk ke Aceh dan di beberapa tempat tidak dilakukan social distancing dengan
ketat," kata Nova.

Ia juga meminta masyarakat menerapkan pola hidup bersih dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun, memakai masker dan menjaga jarak seperti yang selama ini dilakukan.
Baca juga: Pertambahan kasus positif COVID-19 Jakarta naik 124 orang Jumat ini
Baca juga: Kasus COVID-19 sembuh di Sumsel catat rekor harian tertinggi