London (ANTARA News/AFP) - Pasar-pasar saham utama Eropa jatuh kembali pada Rabu waktu setempat dalam perdagangan yang berubah-ubah, dengan investor menguangkan keuntungan mereka setelah banyak bursa mencapai posisi tertinggi pada 2009 di tengah meningkatnya harapan pemulihan ekonomi.
Indeks FTSE 100 dari saham-saham terkemuka di London tergelincir 0,53 persen menjadi 4.890,58 poin, indeks Dax di Frankfurt mundur 0,63 persen menjadi 5.521,97 poin dan indeks CAC 40 di Paris jatuh 0,33 persen menjadi ditutup pada 3.688,34 poin.
Pasar tampak mengabaikan sebuah survei yang dipantau seksama di Jerman, yang menunjukkan bisnis di ekonomi terbesar di Eropa itu berada pada posisi paling percaya diri sejak keruntuhan spektakuler raksasa perbankan AS Lehman Brothers pada September 2008.
Data di Amerika Serikat menunjukkan penjualan rumah baru menguat dan pesanan barang-barang manufaktur melompat juga tidak banyak menghibur investor, dengan para analis menunjuk terus kelemahan dalam perekonomian terbesar di dunia (AS, red.).
Penjualan rumah baru AS naik 9,6 persen pada bulan Juli dalam tanda lebih lanjut pemulihan untuk sektor perumahan yang bermasalah. Namun angka itu masih 13,4 persen di bawah kecepatan penjualan setahun yang lalu dan kenaikan itu datang di tengah pemotongan harga.
Data baru pemerintah juga menunjukkan lebih tajam dari yang diperkirakan naik 4,9 persen pesanan baru untuk barang tahan lama manufaktur AS pada bulan Juli - peningkatan ketiga dalam empat bulan terakhir dan kenaikan terbesar sejak Juli 2007.
Namun di Wall Street, Dow Jones turun 0,14 persen pada perdagangan siang hari dan indeks teknologi Nasdaq juga tergelincir 0,40 persen.
Sebelumnya di Asia, pasar telah bergerak lebih tinggi karena para investor menyambut positif konsumen dan data harga rumah dari Amerika Serikat pada Selasa.
Wall Street telah mencapai posisi tertinggi baru 2009 pada Selasa, diangkat oleh menguatnya kepercayaan konsumen dan data harga rumah, dan Ketua Federal Reserve chief Ben Bernanke dinominasikan kembali untuk memimpin jangka empat tahun kedua.
Bursa saham Tokyo bertambahkan 1,36 persen menjadi ditutup pada tingkat tertinggi selama hampir 11 bulan, sementara Hong Kong naik 0,10 persen dan Sydney meningkat 1,11 persen.
Pasar saham Asia diberi dorongan ekstra pada Rabu oleh kenaikan 1,78 persen di Shanghai, yang telah terpukul dalam beberapa pekan terakhir oleh ketakutan atas dampak krisis pada raksasa ekonomi China.
Mengacu pada gerakan saham di London, Joshua Raymond, ahli strategi pasar di City Index, berkata: "Kami telah menurunkan volume hari ini dan investor telah sedikit teredam dengan perdagangan yang berombak."
Di tempat lain di Eropa, bursa saham Zurich kehilangan 0,39 persen, Amsterdam turun 0,46 persen dan Madrid tergelincir 0,45 persen.
Tapi bursa saham Milan naik 0,36 persen, ditarik oleh saham perbankan seperti Banco Popolare yang meningkat 5,15 persen menjadi 6,33 euro dan Intesa Sanpaolo yang naik 2,41 persen menjadi 2,97 euro.
London malah terseret oleh jatuhnya laba di WPP, kelompok periklanan terbesar kedua dunia.
WPP mengumumkan bahwa laba bersihny pada paruh pertama tahun ini merosot 47,9 persen, karena perusahaan memangkas anggaran iklan mereka dalam menghadapi sebuah resesi "parah" di seluruh dunia yang dipicu oleh krisis keuangan internasional.
Laba bersihnya merosot menjadi 108,4 juta pound (124 juta euro, 177 juta dolar AS) dalam enam bulan sampai Juni.
"WPP memberikan sebuah realitas pengecekan pasar untuk kecepatan dan umur panjang dari setiap potensi pemulihan," kata Arifa Syeikh-Utsmani pedagang dari Spreadex .
Pada pasar saham lainnya, raksasa mobil Perancis Renault turun 2,84 persen menjadi 32,83 euro, sementara kelompok kimia Jerman BASF turun 3,33 persen menjadi 36,86 euro.
Kelompok energi juga terkena oleh penurunan harga minyak mentah, dengan Cairn Energy turun 4,14 persen menjadi 2.479 pence dan BG turun 2,25 persen menjadi 1.043 pence di London, sementara E. ON turun 0,74 persen menjadi 29,42 euro di Frankfurt.(*)
Saham Eropa Jatuh Karena Aksi Ambil Untung
27 Agustus 2009 03:48 WIB
(ANTARA/Rosa Panggabean/&)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
Tags: