Gorontalo (ANTARA) - Setelah meminta seluruh pertokoan tutup selama sepekan, Pemprov Gorontalo membagikan bantuan pangan untuk 1.350 karyawan toko di Kota Gorontalo, Jumat.

Penyerahan bantuan pangan ini sebagai konsekuensi penutupan toko selama tujuh hari sebelum dan sesudah Hari Raya Idul Fitri.

Pemerintah daerah saat itu sepakat menutup pusat perbelanjaan, untuk menghindari kerumunan orang yang ingin berbelanja menjelang Lebaran.

Baca juga: Gubernur Gorontalo menutup pusat perbelanjaan selama seminggu

Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Provinsi Gorontalo bertambah lima orang

“Waktu itu janji saya, toko yang tutup, karyawannya kami bantu sembako. Hari ini komitmen itu kita realisasikan. Hari ini baru ada 1.350 karyawan yang sudah didata dan akan diberi bantuan,” kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat memberikan bantuan secara simbolis.

Menurutnya, kebijakan penutupan toko itu tidak sepenuhnya dipatuhi oleh pemilik dan karyawan toko. Ada beberapa toko pakaian yang sembunyi-sembunyi beroperasi dan dipadati oleh ratusan pengunjung. Sebagai sanksinya, ia memutuskan karyawan toko tersebut tidak diberi bantuan sembako.

Baca juga: Gorontalo Utara razia KTP pendatang guna cegah penularan COVID-19

“Yang membandel nanti ditegur bupati dan wali kota, karena surat izinnya di sana. Tapi untuk sembako, saya sudah katakan tidak akan diberikan sembako. Itu jadi tanggung jawab pemilik toko. Kita harus konsisten dan punya rasa tanggung jawab,” katanya.

Sementara itu, Perwakilan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Gorontalo Andrika Hasan mengapresiasi kebijakan yang diambil oleh Gubernur Rusli.

Menurutnya, di saat sulit seperti saat ini bantuan pangan sangat diharapkan. “Kami mengapresiasi bantuannya. Di tengah pandemi pemerintah Provinsi Gorontalo bisa berbagi dengan teman-teman pekerja. Kami ucapkan terima kasih kepada gubernur yang sudah peduli di tengah situasi sulit ini,” katanya.

Baca juga: Bulog Gorontalo siapkan 50 ton gula pasir jaga stabilitas harga

Beberapa toko yang diberi bantuan, yakni Karsa Utama, Matahari Department Store dan Sumber Utama. Ada juga karyawan Mufidah, Gembira House Ware, Sama Jaya, dan Makro Department Store.