Beijing (ANTARA News/Xinhuanet-OANA) - Dokter Michael Jackson, Conrad Murray, yang menjadi pusat penyelidikan kematian penyanyi itu, mengaku tidak pernah menerima bayaran ketika menjadi dokter pribadi Jackson, demikian laporan media Rabu.

Murray dipilih sendiri oleh Jackson untuk menjadi dokternya dan menemani Bintang Musik Pop tersebut ke London untuk serangkaian konser yang dijadwalkan.

Dokter itu dan promotor konser AEG mengadakan pembicaraan mengenai gajinya, namun mereka gagal menuntaskan perundingan tersebut sebelum kematian Jackson pada 25 Juni, kata seorang juru bicara perusahaan itu.

"Michael Jackson meminta Murray dimasukkan sebagai bagian dari pertunjukan tersebut. Namun Murray belum dipekerjakan secara resmi. Pembahasan adalah jalan panjang bagi penyelesaian kontrak. Namun Murray belum menandatangani kontrak baik dengan Michael Jackson maupun dengan AEG," kata juru bicara AEG itu.

Murray memberikan obat bius keras propofol kepada Jackson, yang diduga pihak berwenang telah menewaskan sang bintang. (*)