Pontianak (ANTARA) - Ketua Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA) Kalimantan Barat (Kalbar), Nugroho Henray mengatakan era "new normal" menjadi harapan baru di sektor pariwisata di mana tahap awal bisa menyasar wisatawan domesik.

"Selama pandemi COVID-19, sektor pariwisata sangat berdampak. Bahkan aktivitas jasa pendukung pariwisata semuanya ikut lumpuh," ujarnya di Pontianak, Jumat.

Henray menyebutkan, di era normal baru wisatawan domestik menjadi salah satu sasaran utama.

ASITA siap mengikuti protokol kesehatan dalam pemberian jasa layanan. Namun, untuk protokol kesehatan pemerintah juga harus memberikan insentif dan bantuan kepada pelaku usaha pariwisata seperti fasilitas pencegahan penyebaran wabah COVID-19.

"Pemerintah bisa membantu pengadaan masker, tempat cuci tangan, hand sanitizer dan kebijakan lainnya supaya tetap sehat wisatawan," kata dia.

Menurutnya pada Juni 2020, sektor pariwisata harus sudah bergerak sehingga ekonomi baik pelaku usahanmaupun masyarakat kembali pulih.

Ia menilai di tahap awal sektor pariwisata tidak otomatis pulih apabila diterapkan new normal, namun diyakini sedikit banyak bisa membantu dalam menumbuhan ekonomi.

"Kita yakin masyarakat sudah rindu untuk melakukan perjalan wisata. Jika diterapkan new normal maka akan ramai wisatawan lokal," kata dia.

Saat ini saja, Pantai Serayi, Jawai, salah satu obyek wisata di Kabupaten Sambas pada hari keenam lebaran sudah ramai dikunjungi

Seorang pengunjung, Wahyu mengatakan sejak pagi lokasi wisata tersebut sudah dipadati warga untuk menikmati keindahan pantai.
​​​​​​​
"Akses jalan menuju lokasi pantai macet oleh pengendara. Kita sudah rindu dan butuh rekreasi. Mungkin masyarakat lainnya juga begitu," kata dia.
Baca juga: Sesuai permintaan Presiden, Menparekraf siapkan SOP baru pariwisata
Baca juga: Menpar: Butuh 1 bulan untuk persiapkan pembukaan destinasi wisata