Gaza City (ANTARA News/AFP) - Dua warga Palestina tewas dan dua lainnya dilaporkan hilang setelah serangan militer Israel terhadap terowongan penyelundupan antara Jalur Gaza dan Mesir, kata petugas medis Selasa.

Korban tewas dan hilang tersebut berada di dalam terowongan, ketika pasukan angkatan udara negara Yahudi mengebom daerah itu pagi hari, dan dinas-dinas penyelamatan membongkar puing-puing reruntuhan berusaha menyelamatkan korban yang masih hidup, kata mereka.

Sembilan warga Palestina juga terluka dalam serangan di dekat kota perbatasan selatan Rafah, kata mereka.

Ini adalah serangan udara pertama Israel terhadap terowongan itu sejak 10 Agustus lalu.

Serangan terjadi setelah bom-bom mortir ditembakkan dari Gaza ke wilayah Israel, melukai seorang tentaranya Senin malam.

Serangan mortir itu dilakukan sebagai balasan insiden di mana seorang warga Palestina dibunuh, dan lainnya cedera, oleh serangan Israel ketika mereka mendekati pagar perbatasan dengan Israel di ujung utara Jalur Gaza, Senin.

Perbatasan antara Gaza yang dikuasai Hamas dan Israel pada umumnya kembali tenang, sejak gencatan senjata 18 Januari yang ditandatangani kelompok Hamas dan negara Yahudi itu untuk mengakhiri perang Israel 22 hari di wilayah Palestina tersebut.

Gencatan senjata sebagian besar dipatuhi meskipun masih terjadi beberapa pelanggaran dari kedua pihak.

Lebih dari 1.400 warga Palestina dan 13 orang Israel tewas dalam perang yang dilakukan negara Yahudi itu pada 27 Desember, dengan alasan membalas serangan roket dari Gaza.

Gerakan Islam Hamas menguasai wilayah kecil antara Israel dan Mesir pada Juni 2007, setelah menundukkan pasukan yang loyal kepada Presiden Palestina Mahmud Abbas yang didukung negara-negara Barat.(*)