Tokyo, (ANTARA News) - Dolar AS turun tipis terhadap yen di perdagangan Asia pada Selasa, karena pelaku pasar menunggu untuk melihat apakah data ekonomi AS berikutnya akan mendukung optimisme pasar baru-baru ini, kata para dealer.

Dolar menyusut menjadi 94,10 yen di perdagangan pagi Tokyo, turun dari 94,56 yen di New York hari Senin. Euro tergelincir ke 1,4283 dolar setelah 1,4300 dolar dan menjadi 134,50 yen dari 135,25 yen.

Yen naik setelah harga saham New York berakhir sebagian besar datar pada Senin waktu setempat (tadi malam -red.), berhenti sejenak setelah empat hari "rally", kata analis mata uang Bank Resona Shigeru Nakane.

Sekarang pasar ingin melihat data ekonomi AS, terutama indeks keyakinan konsumen untuk Agustus, yang akan dirilis pada Selasa, katanya.

"Setelah komentar (Ketua Federal Reserve Ben) Bernanke, itu akan menjadi kejutan positif jika indeks keyakinan konsumen lebih baik daripada perkiraan," ia mengatakan.

Komentar Bernanke pekan lalu, bahwa prospek pemulihan ekonomi global "tampak baik" mendorong pasar saham meningkatkan tajam.

"Sekarang pasar perumahan telah dipercaya dan bahwa sebuah koreksi manufaktur ini akan segera berakhir, kami ingin tahu bagaimana pengeluaran konsumen dan nasib pekerjaan," kata Nakane.

Mata uang yang sensitif risiko seperti mata uang euro akan menjadi penerima manfaat utama dari perbaikan lebih lanjut dalam sentimen pasar, sementara "safe haven" (tempat berlindung yang aman) yen dan dolar mungkin akan menderita jika saham baru-baru ini memperluas kenaikannya, kata para dealer.

Bernanke akan diangkat kembaliu untuk masa jabatan kedua sebagai Ketua The Fed, pejabat Gedung Putih mengatakan Selasa.

Sebelumnya di New York, euro tergelincir terhadap dolar AS pada Senin waktu setempat, di tengah aksi ambil untung dari kenaikan baru-baru ini karena pasar memasuki modus menunggu-dan-melihat untuk mengkonfirmasi optimisme pemulihan ekonomi.

Pada 2100 GMT, euro berada di 1,4300 dolar, turun dari 1,4328 dolar pada akhir hari Jumat. Terhadap mata uang Jepang, dolar naik ke 94,56 yen dari 94,35 yen pada Jumat sore.

"Pasar uang memulai minggu ini di tengah catatan yang tenang, namun keseluruhan tema optimisme pasar sebagian besar masih utuh," kata Vassili Serebriakov, penyiasat mata uang di Wells Fargo Bank.

Para dealer mengatakan, pasar sedang bertahan untuk mempersempit rentang setelah data penjualan rumah yang ada (existing-home) AS menguat dan komentar positif oleh Ketua Federal Reserve AS

Ben Bernanke minggu lalu memberikan dorongan tajam pada ekuitas, yang terbawa ke Asia dan Eropa pada Senin, tetapi gagal keluar di Wall Street.

Mereka mengatakan, isu utama adalah bagaimana investor melihat risiko - data ekonomi kuat mendorong mereka untuk mengambil lebih, menguntungkan ; data yang lemah mendorong mereka mencari keselamatan dalam dolar atau yen, demikian dikutip dari AFP.(*)