Jakarta (ANTARA) - Nasib kompetisi Liga 1 dan Liga 2 Indonesia masih belum menemui titik terang meski PSSI dan sejumlah klub telah mengadakan rapat virtual guna membahas opsi-opsi kelanjutan liga.

Sebanyak 18 tim yang ikut rapat pada Rabu terbagi ke dalam dua pendapat berlawanan. Ada yang meminta dilanjutkan dan ada juga yang menolak. Bahkan sebagian mengusulkan liga berlanjut namun bersyarat.

Tim-tim yang meminta kompetisi dilanjutkan dengan syarat mengajukan negosiasi kontrak dengan pemain serta penambahan subsidi. Hal itu tidak terlepas dari anggaran operasional klub yang tersendat akibat pandemi COVID-19.

Hanya Persipura Jayapura satu-satunya tim yang tidak memberikan suara atau abstain. Ketua Umum Persipura Benhur Tomi Mano sempat menyatakan bahwa mereka hanya akan mengikuti keputusan sesuai dengan instruksi Pemerintah.

Apabila pemerintah mengizinkan liga kembali digelar, Persipura akan patuh. Apabila Pemerintah memperpanjang status darurat dan liga harus dihentikan, tim Mutiara Hitam juga akan mengikutinya.

"Pada dasarnya, sikap Persipura menurut Pemerintah. Kalau pemerintah oke dan memberikan lampu hijau, ya kita ikut. Tapi kalau Pemerintah tidak memberikan signal, ya sebaiknya kita menahan diri," kata dia.

Baca juga: Pelatih Persib Bandung berharap PSSI hasilkan keputusan terbaik

Baca juga: Persipura tegaskan tak ingin PT LIB dipegang orang dari PSSI


Persik Kediri menjadi salah satu tim yang meminta kompetisi dihentikan dan menggantinya dengan turnamen saat pandemi dinilai sudah mereda.

Alasan tim Macan Putih memilih opsi tersebut karena khawatir jika kompetisi dilanjutkan saat masih ada pandemi maka itu bisa menjadi rantai baru penularan virus berbahaya tersebut. Karena menurut mereka, menerapkan protokol pencegahan di luar stadion sangat sulit diterapkan, apalagi di dalam stadion.

"Kalau memang terpaksa dilanjutkan, kami usulkan ada turnamen yang digelar di bulan November sampai Desember," ujar Presiden Klub Persik Abdul Hakim Bafagih.

Sementara Persib yang mengusulkan kompetisi dilanjutkan dengan alasan itu akan berpengaruh pada kesiapan timnas Indonesia dalam menghadapi turnamen yang masuk di kalender FIFA.

Namun bukan berarti melonggarkan semata. Pelatih Robert Rene Alberts secara tegas menginginkan adanya kebijakan protokol kesehatan yang ketat ketika tim baik dalam latihan maupun pertandingan.

"Ini bukan karena sebuah liga, tapi kami melihat suatu gambar yang lebih besar, seperti kualitas dari tim nasional supaya pemainnya tetap kompetitif ketika bermain lagi Oktober nanti. Kami harus mempersiapkan pemain supaya mereka bisa mewakili Indonesia di AFC," kata dia.

Baca juga: Kelanjutan kompetisi, Persipura patuh ikuti instruksi pemerintah

Baca juga: Borneo FC ajukan beberapa syarat jika liga dilanjutkan



Dari usulan-usulan tersebut, PSSI tetap akan memantau situasi berdasarkan status darurat dari pemerintah apakah akan diperpanjang pada 29 Mei mendatang atau tidak.

PSSi memiliki dua opsi yaitu melanjutkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 pada Juli, atau sepenuhnya menghentikan musim 2020 dan menggantinya dengan turnamen pada akhir tahun nanti.

Pelaksana tugas Sekjen PSSI Yunus Nusi mengatakan masukan dan saran dari klub dan PT LIB akan dibawa ke rapat darurat komite eksekutif (Exco) PSSI yang dijadwalkan digelar pada 29 Mei 2020, sesuai dengan batas waktu status darurat pandemi virus corona dari Pemerintah.

"Diskusi untuk sama-sama mencari jalan keluar. Tadi para klub memberikan analisa juga perkembangan daerah. Kami memahami di situasi sekarang kesulitan klub untuk memenuhi kewajiban kepada pemain dan pelatih. Kami ingin melindungi klub yang notabene sebagai anggota PSSI bagaimana nanti bila kompetisi lanjut atau berhenti," kata dia.

Berikut usulan klub perihal kompetisi 2020:
1. Persiraja Banda Aceh: Kompetisi lanjut.
2. Borneo FC: Kompetisi lanjut dengan subsidi naik, kontrak nego.
3. Madura United: Kompetisi setop.
4. Persebaya: Kompetisi setop.
5. PSIS Semarang: Kompetisi setop.
6. Persib Bandung: Kompetisi lanjut, nego gaji.
7. Bali United: Kompetisi lanjut, nego gaji.
8. PSM Makassar: Kompetisi setop, menggelar home tournament.
9. Barito Putera: Kompetisi setop, lanjut kompetisi format baru.
10. Persipura: Abstain.
11. Persita Tangerang: Kompetisi setop, menggelar home tournament.
12. Tira Persikabo: Kompetisi lanjut dengan format baru, subsidi naik dan nego kontrak.
13. Persela Lamongan: Kompetisi setop, format baru, dan nego kontrak.
14. Arema: Kompetisi setop/lanjut subsidi naik, nego kontrak gaji.
15. Bhayangkara FC: Kompetisi setop.
16. Persija Jakarta: Kompetisi setop/format baru, subsidi naik, nego kontrak gaji.
17. Persik Kediri: Kompetisi setop, menggelar home tournament.
18. PSS Sleman: Kompetisi setop/lanjut dengan format baru, kalau ada turnamen tidak wajib ikut.

Baca juga: PSSI: pengetesan COVID-19 salah satu syarat jika liga dilanjutkan

Baca juga: LIB: prosedur "normal baru" untuk liga bergantung keputusan PSSI