Washington ,(ANTARA News) - Para komandan militer Amerika Serikat di Afghanistan mengemukakan kepada ketua utusan Presiden Barack Obama untuk wilayah itu bahwa mereka tidak memiliki pasukan yang cukup untuk melaksanakan tugas mereka, kata surat kabar The New York Times, Ahad malam.

Surat kabar itu memberitakan para komandan itu mengemukakan hal tersebut akhir pekan lalu kepada Richard Holbrooke, yang dua hari belakangan ini mengunjungi semua empat pusat komando regional di Afghanistan, demikian dikutip dari AFP.

Semua empat komando itu mengemukakan kepada dia bahwa walaupun AS mengirim pasukan tambahan telah memperoleh keberhasilan di selatan, jumlah itu tetap dibawah apa yang dibutuhkan para komandan, kata berita itu.

Jumlah seluruh pasukan AS di Afghanistan sekarang sekitar 57.000 personil. Tidak jelas apakah para komandan itu mengemukakan kepada Holbrooke jumlah pasti pasukan tambahan yang mungkin diperlukan, kata surat kabar itu.

Penilaian itu dibuat sementara komandan utama pasukan AS di negara itu, Jendral Stanley McChrystal, sedang berusaha merampungkan satu tinjauan strategi perang besar.

Afghanistan timur khususnya adalah satu lokasi rawan, kata surat kabar itu. Pada hari Minggu, selama Holbrooke singgah di pangkalan militer Bagram, Mayjen Curtis Scaparrotti, komandan Pasukan AS dan NATO di Afghanistan timur mengemukakan kepada dia bahwa jaringan gerilyawan Haqqani memperluas jangkauannya.

Para komandan AS yakin bahwa jaringan itu, yang para pemimpinnya Jalaluddin Haqqani dan putranya Sirajuddin punya hubungan dengan Al Qaida menggunakan tempat-tempat persembunyian mereka di Pakistan untuk melancarkan serangan-serangan terhadap pasukan AS dan Afghanistan, kata berita itu.(*)