Jokowi-Erdogan ucapkan selamat Idul Fitri dan bahas COVID-19
28 Mei 2020 14:58 WIB
Dokumentasi - Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan saat kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (31/7/2015). ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/pd/aa.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Presiden RI Joko Widodo melakukan sambungan telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan belum lama ini untuk saling mengucapkan Selamat Idul Fitri hingga membahas penanganan COVID-19.
"Dalam sambungan telepon Presiden Joko Widodo dan Presiden Erdogan saling bertukar salam selamat Idul Fitri," kata Menlu Retno dalam Konferensi pers berbahasa Inggris, di Jakarta, Kamis.
Menlu mengatakan melalui sambungan telepon tersebut kedua pemimpin negara juga berdiskusi tentang penerapan tatanan normal baru, bagaimana agar masyarakat tetap produktif namun aman dari COVID-19.
Baca juga: Presiden minta benchmark normal baru sektor pariwisata
Baca juga: Presiden Jokowi perintahkan permudah akses modal kerja petani-nelayan
Baca juga: Presiden minta 3,8 juta petani-nelayan masuk jaring pengaman sosial
"Keduanya juga berdiskusi mengenai upaya-upaya pemulihan ekonomi serta menekankan mengenai pentingnya kerjasama ke depan untuk menyelesaikan masalah ini," jelas Menlu.
Untuk diketahui pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan penerapan tatanan normal baru di sejumlah wilayah yang memiliki angka penularan COVID-19 rendah.
Melalui tatanan normal baru ini masyarakat dapat beraktivitas normal namun tetap dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat seperti menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan dan lain sebagainya.
Penerapan tatanan normal baru ini pada tahap awal akan dilaksanakan di 4 provinsi dan 25 kabupaten. Selain itu juga akan dilakukan pada sektor-sektor tertentu salah satunya sektor pariwisata.
"Dalam sambungan telepon Presiden Joko Widodo dan Presiden Erdogan saling bertukar salam selamat Idul Fitri," kata Menlu Retno dalam Konferensi pers berbahasa Inggris, di Jakarta, Kamis.
Menlu mengatakan melalui sambungan telepon tersebut kedua pemimpin negara juga berdiskusi tentang penerapan tatanan normal baru, bagaimana agar masyarakat tetap produktif namun aman dari COVID-19.
Baca juga: Presiden minta benchmark normal baru sektor pariwisata
Baca juga: Presiden Jokowi perintahkan permudah akses modal kerja petani-nelayan
Baca juga: Presiden minta 3,8 juta petani-nelayan masuk jaring pengaman sosial
"Keduanya juga berdiskusi mengenai upaya-upaya pemulihan ekonomi serta menekankan mengenai pentingnya kerjasama ke depan untuk menyelesaikan masalah ini," jelas Menlu.
Untuk diketahui pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan penerapan tatanan normal baru di sejumlah wilayah yang memiliki angka penularan COVID-19 rendah.
Melalui tatanan normal baru ini masyarakat dapat beraktivitas normal namun tetap dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat seperti menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan dan lain sebagainya.
Penerapan tatanan normal baru ini pada tahap awal akan dilaksanakan di 4 provinsi dan 25 kabupaten. Selain itu juga akan dilakukan pada sektor-sektor tertentu salah satunya sektor pariwisata.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020
Tags: