Sejumlah pasien COVID-19 tewas dalam kebakaran RS di Bangladesh
28 Mei 2020 14:46 WIB
Petugas pemadam mencoba menjinakkan api yang membakar sebuah gudang kimia di Dhaka, Bangladesh, Kamis (21/2). Sebanyak 56 orang meninggal dan diperkirakan masih akan terus bertambah. ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammad Ponir Hossain/pras.
Dhaka (ANTARA) - Lima pasien COVID-19 tewas dalam kebakaran di sebuah rumah sakit di ibu kota Bangladesh, Dhaka pada Rabu, menurut petugas pemadam kebakaran.
Belum diketahui pasti apa yang menjadi penyebab kebakaran, kata Zillur Rahman, direktur dinas pemadam kebakaran. Api berhasil dipadamkan oleh tim damkar sekitar 1 jam kemudian, katanya.
Menurut Rahman, lima jasad ditemukan dari unit isolasi darurat United Hospital yang merawat pasien COVID-19. Jasad empat pria dan satu perempuan itu diperkirakan berusia antara 45 hingga 75 tahun, tambahnya.
Rumah sakit sedang bergelut menghadapi lonjakan infeksi virus corona dalam beberapa pekan di Bangladesh, yang melaporkan 38.292 kasus dengan 544 kematian.
Sejumlah pakar kesehatan merasa khawatir bahwa jumlah kasus sebenarnya bisa lebih tinggi di negara berpenduduk lebih dari 160 juta orang, di mana banyak warga yang memiliki akses terbatas ke pelayanan kesehatan.
Baca juga: 56 meninggal dalam kebakaran di Bangladesh, korban bisa meningkat
Baca juga: Kebakaran terjadi di Dhaka, lebih 40 orang dilaporkan tewas
Regulasi yang rapuh dan penegakan hukum yang lemah kerap dituding menjadi penyebab kebakaran yang lebih besar di negara Asia Selatan tersebut, yang menewaskan ratusan orang dalam beberapa tahun belakangan.
Sedikitnya 25 orang tewas pada Maret tahun lalu ketika kebakaran melanda sebuah gedung komersial berlantai 22 di daerah Banani, Dhaka.
Sementara itu, pada Februari tahun lalu juga terjadi kebakaran di sebuah permukiman Dhaka, yang menewaskan 71 orang dan melukai puluhan orang lainnya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kebakaran gedung tinggi di Bangladesh tewaskan sedikitnya lima orang
Baca juga: Bangladesh kunjungi Damkar Badung pelajari penanganan kebakaran
Belum diketahui pasti apa yang menjadi penyebab kebakaran, kata Zillur Rahman, direktur dinas pemadam kebakaran. Api berhasil dipadamkan oleh tim damkar sekitar 1 jam kemudian, katanya.
Menurut Rahman, lima jasad ditemukan dari unit isolasi darurat United Hospital yang merawat pasien COVID-19. Jasad empat pria dan satu perempuan itu diperkirakan berusia antara 45 hingga 75 tahun, tambahnya.
Rumah sakit sedang bergelut menghadapi lonjakan infeksi virus corona dalam beberapa pekan di Bangladesh, yang melaporkan 38.292 kasus dengan 544 kematian.
Sejumlah pakar kesehatan merasa khawatir bahwa jumlah kasus sebenarnya bisa lebih tinggi di negara berpenduduk lebih dari 160 juta orang, di mana banyak warga yang memiliki akses terbatas ke pelayanan kesehatan.
Baca juga: 56 meninggal dalam kebakaran di Bangladesh, korban bisa meningkat
Baca juga: Kebakaran terjadi di Dhaka, lebih 40 orang dilaporkan tewas
Regulasi yang rapuh dan penegakan hukum yang lemah kerap dituding menjadi penyebab kebakaran yang lebih besar di negara Asia Selatan tersebut, yang menewaskan ratusan orang dalam beberapa tahun belakangan.
Sedikitnya 25 orang tewas pada Maret tahun lalu ketika kebakaran melanda sebuah gedung komersial berlantai 22 di daerah Banani, Dhaka.
Sementara itu, pada Februari tahun lalu juga terjadi kebakaran di sebuah permukiman Dhaka, yang menewaskan 71 orang dan melukai puluhan orang lainnya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kebakaran gedung tinggi di Bangladesh tewaskan sedikitnya lima orang
Baca juga: Bangladesh kunjungi Damkar Badung pelajari penanganan kebakaran
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: