Jakarta (ANTARA) - Satuan tugas (Satgas) COVID-19 Filipina telah menyarankan kepada Presiden Rodrigo Duterte untuk melonggarkan langkah-langkah karantina di Manila mulai 1 Juni.

Saran itu disampaikan Satgas COVID-19 Filipina meskipun negara tersebut masih melaporkan beberapa kasus COVID-19 harian tertinggi dan belum mencapai target jumlah pengujian.

Langkah pembatasan sosial di Filipina, yang diberlakukan pada pertengahan Maret dan sedikit dilonggarkan pada pertengahan Mei untuk memulihkan ekonomi, akan berakhir pada 31 Mei.

Presiden Rodrigo Duterte pada Kamis akan menyampaikan kepada rakyat Filipina tentang keputusannya terkait langkah-langkah pembatasan sosial.

Seperti dicatat laman Worldometers.info, saat ini jumlah kasus infeksi di Filipina mencapai 15.049 sementara korban meninggal akibat corona berjumlah 904.

Dari jumlah penduduk Filipina yang mencapai sekitar 109 juta jiwa, warga yang telah dites corona mencapai 315.363 orang.

Saat pembatasan pergerakan diberlakukan, Duterte termasuk pemimpin yang tegas dan bahkan tak segan-segan mengekspresikan perintah "tembak saja!" kepada petugas ketertiban dan keamanan dalam menghadapi para pelanggar aturan untuk menghambat penyebaran corona.

Sumber: Reuters

Baca juga: Lalu lintas di Thailand kembali macet pascapelonggaran "lockdown"
Baca juga: Filipina sementara larang masuk penerbangan penumpang
Baca juga: Filipina tingkatkan uji COVID-19 guna temukan pasien belum terdeteksi