Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak meluncurkan "Panduan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dalam Pandemi COVID-19" sebagai petunjuk teknis bagi para pegiat PATBM di lapangan.

"Semoga panduan ini bisa melengkapi instrumen dan protokol yang sudah disiapkan KPPPA bersama kementerian/lembaga lain dan beberapa organisasi pelindungan anak," kata Deputi Perlindungan Anak KPPPA Nahar dalam sebuah seminar daring yang diikuti dari Jakarta, Kamis.

Baca juga: Fungsi Kementerian Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak diperluas

Nahar mengatakan "Panduan PATBM dalam Pandemi COVID-19" tersebut berkaitan dengan beberapa program KPPPA khususnya Bersama Jaga Keluarga Kita (Berjarak).

Nahar berharap para pegiat PATBM dan pegiat pelindungan anak lainnya bisa aktif menjadi bagian dalam tugas-tugas kerelawanan di tingkat desa atau kelurahan dalam upaya percepatan penanganan COVID-19, khususnya yang berkaitan dengan pelindungan anak.

Baca juga: Peringatan hari perempuan internasional tekankan perlindungan anak

"Panduan PATBM dalam Pandemi COVID-19" disusun KPPPA bersama Wahana Visi Indonesia, salah satu lembaga masyarakat yang bergerak di bidang pelindungan anak.

Direktur Nasional dan CEO Wahana Visi Indonesia Doseba Sinay mengatakan PATBM yang digagas Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sangat berperan dalam pelindungan anak di tingkat desa, terutama dalam peningkatan peran masyarakat.

Baca juga: Kemen-PPPA 2020 ada rumah perlindungan pekerja perempuan

"PATBM menjadi gerakan organik yang responsif dalam mendengar dan membaca bentuk-bentuk ancaman pelindungan anak, yang secara khusus saat ini termasuk dari penularan COVID-19," tuturnya.

Baca juga: MK tolak usulan adanya komisi perlindungan anak daerah

Doseba mengatakan pandemi COVID-19 bisa menyebabkan anak pada keadaan tanpa orang tua atau pengasuh bila orang tua, pengasuh, bahkan anak sendiri tertular penyakit tersebut.

"Pada situasi demikian, peran PATBM sangat strategis dan penting. Peran aktif para pegiat PATBM yang menguasai situasi di masyarakat sangat penting dalam menghadapi wabah COVID-19," katanya.

Baca juga: Kemensos dan Unicef kerja sama lindungi anak dari COVID-19