Presiden minta segera disusun standar baru sektor pariwisata
28 Mei 2020 11:50 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seusai meninjau kesiapan penerapan standar normal baru di Stasiun MRT Bundaraan HI, Jakarta, Selasa (26/5/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/POOL/foc.
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meminta segera disusun standar baru sektor pariwisata Indonesia sehingga menjadi kultur dan kebiasaan baru yang akan membentuk citra pariwisata secara keseluruhan.
“Betul-betul harus disiapkan sebuah standar baru menjadi sebuah kultur baru, kebiasaan baru di sektor pariwisata,” kata Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas melalui konferensi video dengan topik "Tatanan Normal Baru di Sektor Pariwisata yang Produktif dan Aman COVID-19" dari Istana Merdeka Jakarta, Kamis.
Baca juga: Presiden Jokowi ingatkan pelaku usaha, tren pariwisata dunia berubah
Standar baru tersebut, kata Presiden, selanjutnya perlu untuk disosialisasikan secara masif.
Dengan diikuti uji coba dan simulasi-simulasi serta juga perlu dimulainya pengawasan terhadap pelaksanaan standar protokol kesehatan.
“Perlu dimulainya sekarang ini pengawasan agar betul-betul standar protokol kesehatan dijalankan di lapangan karena ini risikonya besar,” katanya.
Ia memperingatkan kemungkinan jika ada imported case COVID-19 kemudian ada dampak kesehatan, maka citra pariwisata yang buruk itu akan bisa melekat dan akan menyulitkan Indonesia untuk memperbaikinya.
Oleh karena itu, Presiden menekankan pentingnya untuk mengantisipasi dan mengalkulasikan segala dampak yang mungkin muncul di lapangan.
“Betul-betul harus dihitung, dikalkulasi betul, di lapangan manajemen pengawasannya harus dilaksanakan betul,” kata Presiden.
Ia juga meminta disiapkan strategi khusus dalam promosi pariwisata Indonesia di era normal baru.
Baca juga: Pariwisata dan ekonomi kreatif berpeluang bangkit lebih cepat
Baca juga: Kemenparekraf perkirakan ekowisata akan sangat diminati pascapandemi
“Betul-betul harus disiapkan sebuah standar baru menjadi sebuah kultur baru, kebiasaan baru di sektor pariwisata,” kata Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas melalui konferensi video dengan topik "Tatanan Normal Baru di Sektor Pariwisata yang Produktif dan Aman COVID-19" dari Istana Merdeka Jakarta, Kamis.
Baca juga: Presiden Jokowi ingatkan pelaku usaha, tren pariwisata dunia berubah
Standar baru tersebut, kata Presiden, selanjutnya perlu untuk disosialisasikan secara masif.
Dengan diikuti uji coba dan simulasi-simulasi serta juga perlu dimulainya pengawasan terhadap pelaksanaan standar protokol kesehatan.
“Perlu dimulainya sekarang ini pengawasan agar betul-betul standar protokol kesehatan dijalankan di lapangan karena ini risikonya besar,” katanya.
Ia memperingatkan kemungkinan jika ada imported case COVID-19 kemudian ada dampak kesehatan, maka citra pariwisata yang buruk itu akan bisa melekat dan akan menyulitkan Indonesia untuk memperbaikinya.
Oleh karena itu, Presiden menekankan pentingnya untuk mengantisipasi dan mengalkulasikan segala dampak yang mungkin muncul di lapangan.
“Betul-betul harus dihitung, dikalkulasi betul, di lapangan manajemen pengawasannya harus dilaksanakan betul,” kata Presiden.
Ia juga meminta disiapkan strategi khusus dalam promosi pariwisata Indonesia di era normal baru.
Baca juga: Pariwisata dan ekonomi kreatif berpeluang bangkit lebih cepat
Baca juga: Kemenparekraf perkirakan ekowisata akan sangat diminati pascapandemi
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: