Padang (ANTARA News) - Selama 2009 (Januari-Juli) Sumatra Barat (Sumbar) telah mengekspor 467 ton ikan tuna segar beku dengan negara tujuan Jepang dan Amerika Serikat.

Ekspor ke Jepang tercatat mencapai 309 ton dan ke AS 158 ton, kata Gubernur Sumbar, Gamawan Fauzi di Padang, Minggu.

Ikan tuna segar beku merupakan komoditas ekspor baru bagi Sumbar setelah daerah ini ditetapkan sebagai sentra tuna wilayah Indonesia bagian Barat.

Kegiatan ekspor ikan laut ini dimulai sejak Juni 2008 dengan negara tujuan Jepang dan AS.

Ia menjelaskan, kegiatan ekspor ke Jepang selama 2009 dilakukan pengiriman sebanyak 38 ton pada Januari, lalu Februari (35 ton), Maret (27 ton), April (59 ton), Mei (77 ton), Juni (54 ton) dan Juli (19 ton).

Kemudian pengiriman ke AS, pada Januari sebanyak 15 ton, Fabruari (9 ton), Maret (13 ton), April (27 ton), Mei (34 ton), Juni (38 ton) dan Juli (22 ton).

Ekspor tuna Sumbar ke Jepang sejak April 2009 dilakukan dengan penerbangan langsung dari Padang menggunakan pesawat cargo penerbangan reguler milik maskapai Cardiq Air.

Ekspor langsung perdana April 2009 membawa 15,2 ton ikan tuna beku menggunakan pesawat cargo jenis Boeing 737 dari Bandara Internasional Minang (BIM), Kabupaten Padang Pariaman lalu transit di Bandara Changi Singapura untuk pengisian bahan bakar, lalu terbang langsung ke Tokyo, Jepang.

Waktu tempuh angkutan ekspor tuna Sumbar tersebut dari BIM ke Tokyo mencapai enam jam.

Sebelum melakukan ekspor langsung, pengiriman ikan tuna Sumbar ke Jepang dilakukan melalui Bandara Soekarno-Hatta yang membutuhkan waktu lebih lama.(*)