Melemah pada pembukaan pagi, namun rupiah diprediksi menguat hari ini
28 Mei 2020 09:49 WIB
Ilustrasi: Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis diprediksi menguat didukung sentimen pelonggaran lockdown di sejumlah negara.
Pada pukul 9.36 WIB rupiah masih melemah 30 poin atau 0,2 persen menjadi Rp14.740 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.710 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis, mengatakan sentimen terhadap nilai tukar kelihatannya masih belum berubah pada hari ini.
"Pasar masih merespons positif potensi pertumbuhan ekonomi dengan bertambahnya rencana atau pelaksanaan pembukaan lockdown di negara-negara pandemi seperti di Jepang, Australia, Korea Selatan, AS, Eropa, China dan negara lainnya, termasuk Indonesia," ujar Ariston.
Baca juga: IHSG melambung, terangkat penguatan bursa saham global
Sentimen positif tersebut, lanjut Ariston, masih bisa mendorong penguatan rupiah hari ini meski dalam pergerakan yang konsolidatif.
"Namun demikian pasar mewaspadai perkembangan sikap Amerika Serikat yang bisa memperkeruh hubungannya dengan China," kata Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.650 per dolar AS dan resisten Rp14.800 per dolar AS.
Pada Rabu (27/5) lalu rupiah ditutup menguat 45 poin atau 0,31 persen menjadi Rp14.710 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.755 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah berpotensi menguat, pasar respons positif skenario "new normal"
Pada pukul 9.36 WIB rupiah masih melemah 30 poin atau 0,2 persen menjadi Rp14.740 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.710 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis, mengatakan sentimen terhadap nilai tukar kelihatannya masih belum berubah pada hari ini.
"Pasar masih merespons positif potensi pertumbuhan ekonomi dengan bertambahnya rencana atau pelaksanaan pembukaan lockdown di negara-negara pandemi seperti di Jepang, Australia, Korea Selatan, AS, Eropa, China dan negara lainnya, termasuk Indonesia," ujar Ariston.
Baca juga: IHSG melambung, terangkat penguatan bursa saham global
Sentimen positif tersebut, lanjut Ariston, masih bisa mendorong penguatan rupiah hari ini meski dalam pergerakan yang konsolidatif.
"Namun demikian pasar mewaspadai perkembangan sikap Amerika Serikat yang bisa memperkeruh hubungannya dengan China," kata Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.650 per dolar AS dan resisten Rp14.800 per dolar AS.
Pada Rabu (27/5) lalu rupiah ditutup menguat 45 poin atau 0,31 persen menjadi Rp14.710 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.755 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah berpotensi menguat, pasar respons positif skenario "new normal"
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: