Jakarta (ANTARA News) - Pengamat ekonomi Tony A Prasetyantono memperkirakan perekonomian Amerika Serikat (AS) tumbuh positif pada kuartal III 2009 setelah krisis global melewati masa terburuknya.

"Saya setuju bahwa krisis sudah melewati masa terburuknya, jadi kurvanya lebih berbentuk V daripada U. Namun saya belum terlalu yakin pertumbuhan ekonomi AS kuartal III sudah positif, mungkin masih stagnan nol persen, dan baru positif pada kuartal III," katanya kepada ANTARA News, Minggu.

Menurut dia, pada kuartal III, indikasi membaiknya akan semakin terlihat karena biasanya pada akhir tahun, masyarakat AS akan meningkatkan belanjanya terutama untuk perayaan Thanksgiving dan Natal.

Ia mengatakan, sinyal ini untuk beberapa saat ke depan mungkin tidak serta merta berpengaruh dengan cepat terhadap perekonomian Indonesia, terutama permintaan impor dari Indonesia.

"Artinya neraca perdagangan kita tidak serta merta langsung meningkat surplusnya, karena elastisitas permintaan terhadap barang-barang kita tidak terlalu tinggi," katanya.

Ia menambahkan, untuk Indonesia, pekerjaan rumah utamanya saat ini adalah mengakselerasi investasi, termasuk mengakselerasi pembiayaan dari perbankan.

"Selama semester I kredit perbankan hanya tumbuh 5 persen. Harus ngebut di semester II," katanya.

Sementara itu, sebelumnya menteri keuangan AS Timothy Geithner mengungkapkan perekonomian AS telah kembali. "Hari ini, karena strategi yang komprehensif diundangkan oleh Presiden Obama, kami kembali dari jurang," katanya dalam pidato di Ohio, di antara negara yang tergulung resesi sejak Desember 2007.

Geithner mengatakan, penurunan laju ekonomi dan pengurangan pekerja telah melambat, sementara bank yang meminjam dana pembayar pajak untuk menangkal keruntuhan mulai membayar kembali kepada pemerintah.

Pasar kredit juga mulai mencair dan pasar perumahan--pusat gempa bumi dari krisis keuangan yang mendorong ekonomi hampir roboh -- telah mulai stabil, katanya.(*)