Peshawar, Pakistan (ANTARA News) - Sebuah bom yang dikendalikan dari jarak jauh meledak dalam sebuah mobil pada hari Sabtu dan menewaskan seorang juru bicara (jubir) gerilyawan beserta supirnya, kata polisi.

"Dua orang tewas dan lima orang lain terluka dalam pemboman mobil itu," kata kepala polisi Peshawar Sifwatullah Ghayyur kepada AFP.

"Bom itu ditempatkan di mobil tersebut dan diledakkan dari jarak jauh," katanya, mengidentifikasi korban tersebut sebagai Mubeen Afridi, juru bicara kelompok gerilyawan Ansar-ul-Islam yang beroperasi di distrik suku Khyber dekat perbatasan Afghanistan, dan supirnya.

Polisi menduga bahwa kelompok saingannya Lashkar-e-Islam bisa berada di belakang pemboman itu, kata Ghayyur.

Pemimpin pembuangan bom Shafqat Malik mengatakan sebanyak 10 Kg bahan peledak digunakan dalam bom yang ditempatkan di bawah mobil itu.

Sahibzada Anis, kepala pemerintahan distrik itu, mengatakan bahwa pengeboman tersebut terjadi di sebuah jalan yang ramai, tidak jauh dari rumah sakit pemerintah. Saat itu tidak banyak orang karena sedang melaksanakan ibadah pada bulan suci Ramadan.

Gambar televisi memperlihatkan mobil Toyota putih itu telah menjadi onggokan baja terkoyak ketika para penyelidik mengumpulkan bukti.

Pasar dan usaha lainnya dengan segera tutup di daerah itu setelah ledakan yang membuat panik warga dan pedagang tersebut.

Tahun lalu pemerintah telah meluncurkan operasi besar terhadap kelompok gerilyawan di Khyber yang telah mengirim pemimpin mereka berlari ke gunung yang berbatasan dengan Afghanistan, setelah gerilyawan mengancam untuk mengambialih Peshawar.

Gerilyawan juga menyerang konvoi yang memasok tentara NATO dan AS di Afghanistan yang lewat melalui Khyber.(*)