Aprindo berharap bila mal dibuka disertai jam operasional normal
27 Mei 2020 13:10 WIB
Ilustrasi: Sejumlah pengunjung membeli barang kebutuhan pokok di pusat perbelanjaan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26/5/2020). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/hp. (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)
Jakarta (ANTARA) - Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey berharap rencana beroperasinya kembali 60 mal di Jakarta dengan kondisi normal baru, juga diikuti dengan jam operasional yang normal.
Roy menjelaskan saat ini masih menunggu kebijakan pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta terkait petunjuk teknis resmi terhadap pembukaan kembali sejumlah pusat perbelanjaan di Jakarta pada 5 Juni dan 8 Juni mendatang.
"Kita berharap dapat dibuka secara normal dan wajar saja, karena kan prosedurnya sudah disepakati tetap dilakukan, baik di toko ritel maupun mal. Kita berharap pelonggaran PSBB ini selain (mal) dapat beroperasi kembali, jam operasinya dikembalikan normal dan wajar," kata Roy saat dihubungi Antara di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Sebanyak 60 mal di Jakarta siap buka pada 5 Juni
Menurut Roy, pembukaan kembali pusat perbelanjaan di Jakarta tidak hanya memberikan atmosfir baru terhadap sebagian masyarakat yang mengalami cabin fever atau kecemasan berlebihan akibat terlalu lama tinggal di rumah.
Selain itu beroperasinya kembali mal tersebut juga diharapkan bisa berjalan paralel dengan bergeraknya roda perekonomian yang selama beberapa bulan terakhir sangat tertekan akibat pandemi COVID-19.
Baca juga: Bantah mal di DKI akan buka 5 Juni, APPBI: Kami tunggu arahan pemda
Meski demikian, kata dia, pembukaan mal seharusnya dapat berjalan normal selama protokol kesehatan pandemi COVID-19 tetap dijalankan, mulai dari pengukuran suhu tubuh terhadap konsumen, jaga jarak (physical distancing) sejauh 1,5 meter, serta memastikan pemakaian alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan.
Pihaknya juga mengantisipasi jumlah pengunjung dengan melakukan pembatasan jika terjadi kepadatan.
Aprindo sendiri telah mempersiapkan pada karyawan toko dan karyawan keamanan untuk membuat antrean teratur dengan jarak aman, jika terjadi kepadatan konsumen baik di dalam pusat perbelanjaan, di toko, dan saat melakukan pembayaran.
"Saya kira konsumen sudah tidak membludak lagi karena masa Lebaran sudah lewat. Yang terjadi euforia di beberapa daerah karena memang saat itu menuju masa Lebaran. Sekarang kan sudah tidak ada acara lagi, tapi tetap kita memastikan physical distancing," kata Roy.
Baca juga: Pengusaha ritel siapkan SOP karyawan dan pengunjung, bila mal dibuka
Baca juga: Presiden tinjau penerapan standar normal baru di sarana niaga Bekasi
Roy menjelaskan saat ini masih menunggu kebijakan pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta terkait petunjuk teknis resmi terhadap pembukaan kembali sejumlah pusat perbelanjaan di Jakarta pada 5 Juni dan 8 Juni mendatang.
"Kita berharap dapat dibuka secara normal dan wajar saja, karena kan prosedurnya sudah disepakati tetap dilakukan, baik di toko ritel maupun mal. Kita berharap pelonggaran PSBB ini selain (mal) dapat beroperasi kembali, jam operasinya dikembalikan normal dan wajar," kata Roy saat dihubungi Antara di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Sebanyak 60 mal di Jakarta siap buka pada 5 Juni
Menurut Roy, pembukaan kembali pusat perbelanjaan di Jakarta tidak hanya memberikan atmosfir baru terhadap sebagian masyarakat yang mengalami cabin fever atau kecemasan berlebihan akibat terlalu lama tinggal di rumah.
Selain itu beroperasinya kembali mal tersebut juga diharapkan bisa berjalan paralel dengan bergeraknya roda perekonomian yang selama beberapa bulan terakhir sangat tertekan akibat pandemi COVID-19.
Baca juga: Bantah mal di DKI akan buka 5 Juni, APPBI: Kami tunggu arahan pemda
Meski demikian, kata dia, pembukaan mal seharusnya dapat berjalan normal selama protokol kesehatan pandemi COVID-19 tetap dijalankan, mulai dari pengukuran suhu tubuh terhadap konsumen, jaga jarak (physical distancing) sejauh 1,5 meter, serta memastikan pemakaian alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan.
Pihaknya juga mengantisipasi jumlah pengunjung dengan melakukan pembatasan jika terjadi kepadatan.
Aprindo sendiri telah mempersiapkan pada karyawan toko dan karyawan keamanan untuk membuat antrean teratur dengan jarak aman, jika terjadi kepadatan konsumen baik di dalam pusat perbelanjaan, di toko, dan saat melakukan pembayaran.
"Saya kira konsumen sudah tidak membludak lagi karena masa Lebaran sudah lewat. Yang terjadi euforia di beberapa daerah karena memang saat itu menuju masa Lebaran. Sekarang kan sudah tidak ada acara lagi, tapi tetap kita memastikan physical distancing," kata Roy.
Baca juga: Pengusaha ritel siapkan SOP karyawan dan pengunjung, bila mal dibuka
Baca juga: Presiden tinjau penerapan standar normal baru di sarana niaga Bekasi
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: