RSUA lakukan penataan setelah tenaga kesehatan terpapar COVID-19
27 Mei 2020 12:20 WIB
Foto Dokumentasi - Warga mengantre untuk melakukan tes COVID-19 di Poli Khusus Corona Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), Surabaya, Jawa Timur, pada pertengahan Maret lalu. (ANTARA/Moch Asim/zk)
Surabaya (ANTARA) - Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) melakukan penataan internal melalui surat pemberitahuan tertanggal 25 Mei 2020 menyusul adanya beberapa tenaga kesehatan yang positif terpapar COVID-19.
Pada surat pemberitahuan yang ditandatangani Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan Dr Hamzah tersebut berisi tentang penghentian sementara layanan pasien baru COVID-19 karena keterbatasan kapasitas perawatan pasien dan penyesuaian layanan.
Baca juga: Unair benarkan surat terkait tenaga laboratorium ITD terpapar COVID-19
Baca juga: ITS ciptakan Robot Ventilator bantu penanganan COVID-19
Ketua Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat (PIH) Universitas Airlangga Suko Widodo dikonfirmasi di Surabaya, Rabu, membenarkan bahwa ada beberapa tenaga kesehatan yang positif terpapar COVID-19.
"Benar ada enam tenaga kesehatan. Mereka terinfeksi karena kontak langsung dengan pasien COVID-19. Mayoritas adalah perawat. Kalau dokter ada juga yang kena," ujarnya.
Terdeteksinya enam tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 setelah RSUA melakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan.
"Pemeriksaan itu sebetulnya rutin. Tapi karena ini banyak kasus COVID-19, tenaga kesehatan sekalian diperiksakan," kata Sukowi, sapaan akrabnya.
Baca juga: Unair bantah tim dosennya temukan obat penangkal COVID-19
Baca juga: RSUA usulkan pembentukan satgas gabungan optimalkan tes COVID-19
Sementara itu, mengenai penghentian sementara layanan rujukan bagi pasien COVID-19, ia menegaskan bukan penutupan, tapi penataan internal untuk meningkatkan kualitas penanganan.
"Bukan ditutup, tapi penataan internal. RSUA harus mengantisipasi dengan kemungkinan terjadinya peningkatan pasien baru COVID-19. Karena itulah, perlu dilakukan penyesuaian kebutuhan mendesak agar kualitas layanan tetap terjaga," katanya.
Pada surat pemberitahuan yang ditandatangani Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan Dr Hamzah tersebut berisi tentang penghentian sementara layanan pasien baru COVID-19 karena keterbatasan kapasitas perawatan pasien dan penyesuaian layanan.
Baca juga: Unair benarkan surat terkait tenaga laboratorium ITD terpapar COVID-19
Baca juga: ITS ciptakan Robot Ventilator bantu penanganan COVID-19
Ketua Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat (PIH) Universitas Airlangga Suko Widodo dikonfirmasi di Surabaya, Rabu, membenarkan bahwa ada beberapa tenaga kesehatan yang positif terpapar COVID-19.
"Benar ada enam tenaga kesehatan. Mereka terinfeksi karena kontak langsung dengan pasien COVID-19. Mayoritas adalah perawat. Kalau dokter ada juga yang kena," ujarnya.
Terdeteksinya enam tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 setelah RSUA melakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan.
"Pemeriksaan itu sebetulnya rutin. Tapi karena ini banyak kasus COVID-19, tenaga kesehatan sekalian diperiksakan," kata Sukowi, sapaan akrabnya.
Baca juga: Unair bantah tim dosennya temukan obat penangkal COVID-19
Baca juga: RSUA usulkan pembentukan satgas gabungan optimalkan tes COVID-19
Sementara itu, mengenai penghentian sementara layanan rujukan bagi pasien COVID-19, ia menegaskan bukan penutupan, tapi penataan internal untuk meningkatkan kualitas penanganan.
"Bukan ditutup, tapi penataan internal. RSUA harus mengantisipasi dengan kemungkinan terjadinya peningkatan pasien baru COVID-19. Karena itulah, perlu dilakukan penyesuaian kebutuhan mendesak agar kualitas layanan tetap terjaga," katanya.
Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020
Tags: