Padang (ANTARA News) - Kota Padang, Sumatera Barat, pada Rabu kembali diguncang dua gempa yang berpusat di Siberut, Mentawai, setelah pada akhir pekan lalu berkali-kali terjadi hal serupa.

Dari situs Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diketahui gempa pertama terjadi pukul 08:15, dengan kekuatan 5,3 skala richter (SR).

Gempa ini berada 1.36 LS - 98.16 BT atau 75 km Barat Siberut, dengan kedalaman 10 Km.

Sementara itu gempa kedua terjadi pukul 09.55, dengan kekuatan 5,7 SR, dengan pusat 1.49 LS - 99.33 BT 5.7 SR, atau di wilayah 56 km Tenggara Siberut dengan kedalaman 15 Km.

Gempa sempat mengagetkan warga Padang. Namun demikian, mereka tetap beraktivitas seperti biasa.

"Sempat kaget. Tapi sudah biasa," kata Mul (45), Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kantor Gubernur Sumbar, Jl Jenderal Sudiman Padang.

Ia mengaku gempa yang terjadi sejak Minggu (16/8), membuat bangunan Kantor Gubernur Sumbar retak-retak.

"Memang sebagian besar retakan terjadi sejak gempa Aceh 2004. Tapi, sekarang makin parah, atau memunculkan retakan baru," akunya.

Gempa juga membuat kaget para pegawai di lingkungan Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Provinsi Sumbar, di Jalan Khatib Sulaiman.

"Gempa membuat kami khawatir. Tapi, Insya Allah bisa bekerja seperti biasa," kata salah seorang staf bagian pajak DPKD Provinsi Sumbar yang enggan disebutkan namanya.

Ia mengakui, ada sejumlah rekannya yang keluar kantor setelah gempa dan tidak kembali lagi.

"Mungkin rekan-rekan saya itu tidak tahan digoyang gempa terus," kata staf perempuan itu.

Meski begitu, di DPKD Provinsi Sumbar aktivitas tampak berjalan seperti biasa.

Selain di sekitar Sumbar, gempa berkekuatan 5,0 SR juga terjadi pukul 12:43:15 WIB berpusat di 4.60 LU - 127.36 BT di wilayah 101 km Timur Laut Melonguane, Sulawesi Utara.

Satu lagi gempa berkekuatan 5,6 SR pada mengguncang pukul 00.50.36 WIB berpusat pada 0.99 LS - 97.84 BT, di 87 Km Barat Daya Tanah Bala, Sumut.
(*)