Tegucigalpa, (ANTARA News) - Pemimpin sementara di Honduras yang mendukung pengusiran 28 Juni atas Presiden Manuel Zelaya Selasa memutuskan hubungan diplomatik dengan Argentina, yang mendesak dengan keras bagi kepulangan pemimpin yang dipecat itu.

Menlu Argentina menanggapi di Meksiko bahwa para diplomat negaranya tidak memiliki rencana untuk meninggalan kedutaan besar mereka di Honduras, demikian dikutip dari AFP.

Pemimpin de facto tersebut mengatakan dalam satu pernyataan bahwa mereka memutuskan hubungan atas dasar "pembalasan keras" setelah Argentina pekan lalu mengusir duta besar Honduras karena dukungannya pada kudeta militer.

Hubungan diplomatik sekarang akan melalui kedutaan besar Israel di Argentina, kata pernyataan itu.

Argentika Kamis lalu mengusir duta besar Honduras untuk Buinos Aires, Carmen Eleonora Ortez Williams. Presiden Argentina Cristina Kirtchner termasuk di antara pendukung paling setia hak Zelaya untuk kembali berkuasa.

Menlu Argentina Jorge Taiana mengatakan di Meksiko Selasa bahwa staf kedutaan besar negaranya tidak memiliki rencana untuk meninggalkan ibukota Honduras.

"Staf diplomatik Argentina di Tegucigalpa dan mereka tidak memiliki tanggal (untuk pergi) sama sekali." kata Taiana.

Taiana - bagian dari delegasi dari Organisasi Negara Amerika (OAS) yang sedianya akan melakukan perjalanan singkat ke Honduras -- sebelumnya mengatakan pada AFP bahwa negara-negara lainnya seharusnya berbuat lebih banyak untuk membantu memecahkan krisis politik itu dan kembalinya Zelaya ke kekuasaan di Honduras.(*)