New York (ANTARA News/AFP) - General Motors, Selasa mengatakan, akan meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan kendaraan dengan bahan bakar lebih efisien dan memanggil kembali 1.350 karyawannya untuk kembali bekerja.

Lima bulan setelah muncul dari perlindungan kebangkrutan, GM mengatakan bahwa perusahaan itu akan meningkatkan produksinya di beberapa pabrik perakitan Amerika Utara, dengan menambahkan "shift", lembur dan membatalkan jadwal penutupan pabrik.

Produsen mobil yang berbasis di Detroit, Michigan tersebut, menyatakan akan menambah sekitar 60.000 kendaraan dalan kuartal ketiga dan terutama proyeksi produksi kuartal keempat, "memastikan berbagai pilihan kualitas tinggi, bahan bakar mobil-efisien, dan truk untuk pelanggan."

"Shift" produksi akan ditambah di pabrik di Lordstown, Ohio, dan di CAMI Automotive Inc, sebuah perusahaan patungan dengan Suzuki Motor Corporation yang berkantor pusat di Ontario, Kanada.

Tambahan "shift" akan meningkatkan jumlah karyawan yang diwakili oleh Serikat Pekerja Otomotif (United Auto Workers) dan Serikat Pekerja Otomotif Kanada (CAW).
"Ini akan membawa sekitar 1.350 karyawan UAW dan CAW kembali ke lini perakitan," kata GM, mantan manufaktur otomotif terkemuka dunia yang sekarang 60 persen dimiliki oleh pemerintah Amerika Serikat.

GM mengatakan bahwa program populer pemerintah "cash-for-clunkers" -- program insentif penjualan -- menghasilkan permintaan besar pada Juli dan Agustus untuk kendaraan dengan bahan bakar efisien.

Program "cash-for-clunkers" memberikan insentif hingga 4.500 dolar AS untuk pembeli mobil pertama kendaraan dengan bahan bakar lebib efisien dan "ramah lingkungan".

GM yang muncul dari perlindungan kebangkrutan pada 10 Juli, telah menurunkan ukuran operasionalnya secara radikal selama empat tahun karena berupaya untuk menanggulangi "pendarahan" neraca keuangannya dan kehilangan pangsa pasarnya diambil pesaingnya dari Asia.(*)