Padang (ANTARA News) - Industri sangat membutuhkan tenaga kerja alat-alat berat yang sekarang jumlahnya sedikit sekali di Indonesia, terutama yang memiliki skill khusus di bidang itu.

Ketua Lembaga Bantuan Pendidikan (LBP) Mitra Tama yang merupakan afiliasi dealer alat-alat berat Trakindo, Andi Makmur, mengatakan setiap tahun Trakindo se-Indonesia beserta mitranya membutuhkan sekitar 2500 tenaga kerja baru teknik alat berat.

"Jumlah itu didapat dengan asumsi terjadinya pertumbuhan lima persen setiap tahun dan lima persen pergantian tenaga kerja lama dengan yang baru," kata dia.

Jumlah itu belum termasuk kebutuhan tenaga kerja yang tidak diageni Trakindo.

"Kalau untuk kebutuhan tenaga kerja mitra kita, dihitung kasar saja kebutuhan tenaga kerja se-Indonesia yang diperlukan dua kali lipat dari kebutuhan di Trakindo yakni sampai lima ribu tenaga kerja," ujarnya.

Selama ini, kata Andi, untuk memenuhi kebutuhan itu diambil dari tenaga teknik dari perguruan tinggi jurusan Teknik Otomotif dan Teknik Mesin.

"Sedang yang khusus punya skill teknik alat-alat berat jumlahnya sangat sedikit dan tidak bisa menjawab tantangan kerja yang dibutuhkan dunia industri," imbuhnya.

Karena itulah, untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja di bidang tersebut, pihaknya bekerjasama dengan lima Politeknik membuka jurusan baru teknik alat berat.

Lima Politeknik itu, Politeknik Negeri Padang, Politeknik Jakarta, Politeknik Bandung, Politeknik Samarinda, dan Politeknik Balikpapan.

Dari lima Politeknik itu, belum ada satu pun yang menghasilkan lulusan di jurusan teknik alat berat ini. Khusus untuk Politeknik Negeri Padang, saat ini mahasiswa jurusan ini baru menjalani tahun ketiga.

Dari 28 mahasiswanya, 10 orang diantaranya sudah ada yang mem-booking, lima dari Trakindo dan limanya lagi dari PU Binamarga Sumbar.
(*)