Yogyakarta (ANTARA News) - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah
berdasarkan hasil hisab menetapkan 1 Ramadhan 1430 Hijriyah jatuh pada 22 Agustus 2009 dan 1 Syawal 1430 Hijriyah pada 20 September 2009.

"Penetapan itu sesuai dengan hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah," kata Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Yogyakarta, Selasa.

Sehubungan dengan hal itu, Muhammadiyah mengimbau umat Islam untuk menjadikan bulan suci Ramadhan sebagai momentum mempertautkan kembali hati yang mungkin selama pemilu legislatif dan pemilu presiden telah terjadi perbedaan pendapat dan pilihan sehingga
menimbulkan keretakan hati.

"Jadikan bulan Ramadhan sebagai wahana untuk lebih meningkatkan dan memperkokoh tali silaturahmi dengan keluarga, tetangga, teman
sejawat, dan sesama komponen bangsa yang lain serta mengembangkan sikap saling membantu, toleransi, dan bekerja sama untuk kebaikan dan kemaslahatan bersama," katanya.

Muhammadiyah juga mengimbau kepada semua pihak terutama industri
hiburan, baik yang hadir melalui media cetak, elektronik maupun
pranata publik lain lebih mengedepankan nilai moral dan kebaikan serta tidak menjual komoditas pornografi dan pornoaksi yang merusak akhlak dan tatanan bangsa demi meraih keuntungan materi.

Menurut dia, sikap positif tersebut diperlukan sebagai bentuk penghormatan kepada kehadiran bulan suci Ramadhan sekaligus bentuk pertanggungjawaban pada masa depan kehidupan di negara yang penduduknya dikenal religius.

Muhammadiyah juga mengimbau segenap umat Islam untuk menjadikan bulan suci Ramadhan sebagai momentum untuk melakukan introspeksi atas segala kesalahan dan dosa dengan jalan memohon ampunan, berkah, dan rahmat Allah SWT disertai dengan kesungguhan beribadah dan berbuat baik kepada sesama manusia. (*)