Bulu tangkis
Pelatnas bulutangkis diyakini segera beradaptasi dengan "new normal"
24 Mei 2020 01:44 WIB
Pebulu tangkis ganda campuran Melati Daeva Oktavianti (kanan) dan Praveen Jordan berlatih jelang All England 2020 di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Kamis (5/3/2020). Sebanyak 25 atlet Indonesia ikut ambil bagian dan ditargetkan dapat meraih satu gelar dalam turnamen bulu tangkis tertua dunia yang akan berlangsung pada 11-15 Maret 2020 di Birmingham, Inggris. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc. (ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)
Jakarta (ANTARA) - Pelatih bulu tangkis ganda campuran Indonesia Richard Mainaky meyakini para atletnya bisa cepat beradaptasi apabila diharuskan menjalani pelatnas pada masa new normal atau normal baru di tengah pandemi COVID-19 yang tak kunjung berakhir.
"Step by step atlet pasti akan terbiasa dengan keadaan ini dan pasti mereka nanti tetap bisa fokus latihan dan bertanding," ujar Richard saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu.
Pemerintah sebelumnya mewacanakan untuk mempersiapkan kebijakan baru agar masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasanya dengan menyesuaikan perilaku di tengah pandemi yang masih mengancam. Namun kehidupan new normal tersebut tetap dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan.
Dengan adanya wacana new normal itu diharapkan dapat membuat industri olahraga di Indonesia bisa kembali bergulir, meski sulit.
Baca juga: Kevin Sanjaya merasa tertekan dengan ekspektasi tinggi publik
Baca juga: PBSI lakukan persiapan sambut penyelenggaraan Indonesia Open
Richard pun tak mengelak bahwa masa new normal bakal terasa berat bagi para atlet. Belum lagi, program pelatnas yang saat ini masih berlangsung juga sudah terganggu akibat pandemi.
"Masalah efektif atau tidaknya itu ya semua tetap balik lagi dari cara kita menghadapinya seperti apa," ucap dia.
Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah semua atlet dan pelatih harus tetap disiplin agar bisa "menyiasati" pandemi seperti yang diharapkan pemerintah.
"Yang jelas sekarang ini semua atlet dan pelatih sudah harus lebih disiplin, jaga kesehatan dan kebersihan," kata Richard.
"Jangan lupa harus hidup lebih disiplin, bersih, taat beribadah dan selalu berdoa," pungkasnya.
Baca juga: Praveen ceritakan hal yang dirindukan dari sosok Tontowi Ahmad
Baca juga: BWF jadwalkan Indonesia Open 2020 berlangsung bulan November
Baca juga: Empat partner ganda putri di mata Greysia Polii
"Step by step atlet pasti akan terbiasa dengan keadaan ini dan pasti mereka nanti tetap bisa fokus latihan dan bertanding," ujar Richard saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu.
Pemerintah sebelumnya mewacanakan untuk mempersiapkan kebijakan baru agar masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasanya dengan menyesuaikan perilaku di tengah pandemi yang masih mengancam. Namun kehidupan new normal tersebut tetap dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan.
Dengan adanya wacana new normal itu diharapkan dapat membuat industri olahraga di Indonesia bisa kembali bergulir, meski sulit.
Baca juga: Kevin Sanjaya merasa tertekan dengan ekspektasi tinggi publik
Baca juga: PBSI lakukan persiapan sambut penyelenggaraan Indonesia Open
Richard pun tak mengelak bahwa masa new normal bakal terasa berat bagi para atlet. Belum lagi, program pelatnas yang saat ini masih berlangsung juga sudah terganggu akibat pandemi.
"Masalah efektif atau tidaknya itu ya semua tetap balik lagi dari cara kita menghadapinya seperti apa," ucap dia.
Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah semua atlet dan pelatih harus tetap disiplin agar bisa "menyiasati" pandemi seperti yang diharapkan pemerintah.
"Yang jelas sekarang ini semua atlet dan pelatih sudah harus lebih disiplin, jaga kesehatan dan kebersihan," kata Richard.
"Jangan lupa harus hidup lebih disiplin, bersih, taat beribadah dan selalu berdoa," pungkasnya.
Baca juga: Praveen ceritakan hal yang dirindukan dari sosok Tontowi Ahmad
Baca juga: BWF jadwalkan Indonesia Open 2020 berlangsung bulan November
Baca juga: Empat partner ganda putri di mata Greysia Polii
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2020
Tags: