Manado (ANTARA News) - Pemecahan rekor dunia selam di Pantai Malalayang, Manado, Sulawesi Utara diiringi dengan empat kali dentuman meriam TNI Angkatan Laut (AL).
"Bunyi meriam itu cukup empat kali, karena merupakan pemecahan rekor selam keempat kali di dunia, dan dilakukan di Indonesia," kata Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Moekhlas Sidik.
Ikut serta dalam pemecahan rekor selam di Pantai Malalayang Manado itu Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang, Komandan Lantamal Delapan (Danlantamal VIII) Laksamana Pertama TNI Willem Rampangilei, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulut Brigjen Pol Bekto Suprapto, dan Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad.
Wakasal yang tergabung dalam rombongan VIP juga ikut dalam penyelaman dan memberikan semangat pada para penyelam di kedalaman 20 meter, dan baru ke permukaan setelah terdengar bunyi tanda.
Gubernur Sulut yang masuk dalam daftar penyelam VIP mengatakan senang bisa mengikuti pemecahan rekor tersebut.
"Saya ikut dalam penyelaman dan sungguh senang dengan penyelaman ini, karena nama Sulawesi Utara dan Manado terutama Indonesia terangkat ke mata dunia," kata Sarundajang.
Sementara Gubernur Gorontalo Fadel Muhamad yang bersama timnya ikut melakukan penyelaman dan berada di bawah air selama 31 menit memberikan tepuk tangan pada anak buahnya karena berhasil menyelesaikan penyelaman.
Diantara para penyelam tersebut ada juga seorang bocah bernama Kesia Lamudju (9), sebagai peserta termuda dan mampu menyelam hingga di kedalaman 20 meter.
"Saya senang karena menjadi salah satu dari ribuan orang yang ikut dalam pemecahan rekor dunia ini, dan jadi yang termuda dari antara peserta yang hadir," kata Kesia.
(*)
Pemecahan Rekor Selam Diiringi Dentuman Meriam
16 Agustus 2009 11:37 WIB
Dua siswa Akademi Militer membentangkan spanduk saat pemecahan rekor dunia menyelam massal di pantai Malalayang, Manado, Sulawesi Utara, Minggu (16/8). (ANTARA/Prasetyo Utomo)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009
Tags: